Kemungkinan kita hanya berbicara tentang orang-orang unik yang kemampuannya karena alasan tertentu ternyata luar biasa. Tetapi kemampuan luar biasa yang sama kadang-kadang tiba-tiba memanifestasikan dirinya pada orang-orang paling biasa yang menemukan diri mereka dalam keadaan yang tidak biasa. Ada banyak contoh.
Pilot uji Soviet Yuri Antipov sedang dalam penerbangan pelatihan pada tahun 1956. Pesawatnya tidak bisa keluar dari putaran - itu perlu untuk dikeluarkan. Namun mekanismenya tidak berhasil, lentera kokpit tidak menembak balik. Menyelamatkan hidupnya, Antipov secara manual membuka lentera, mengatasi hambatan aliran udara. Ini menyelamatkan hidupnya. Belakangan ternyata dalam keadaan darurat, ia melakukan upaya 220 kgf.
Kasus yang tak kalah menakjubkan diceritakan dalam bukunya “Cadangan tubuh kita » Nikolai Alexandrovich Agadzhanyan:
Suatu ketika seorang pilot kutub, ketika sedang memperbaiki alat skinya di pesawat yang mendarat di atas gumpalan es yang terapung, merasakan sentakan di bahunya. Berpikir bahwa rekannya sedang bercanda, pilot itu melambaikan tangan: "Jangan mengganggu pekerjaan." Dorongan itu diulangi lagi, dan kemudian, berbalik, pria itu ngeri: di depannya berdiri beruang kutub besar. Dalam sekejap, pilot berada di sayap pesawatnya dan mulai meminta bantuan. Penjelajah kutub yang berlari membunuh binatang itu. "Bagaimana kamu bisa naik sayap?" mereka bertanya pada pilot. "Melompat," jawabnya. Sulit dipercaya. Selama lompatan kedua, pilot tidak dapat mengatasi bahkan setengah dari jarak ini. Ternyata dalam kondisi bahaya maut, ia mengambil ketinggian mendekati rekor dunia.
Beban tidak manusiawi
Selain kekuatan, kecepatan, dan daya tahan yang luar biasa, tubuh manusia terkadang menunjukkan kekuatan yang tak terduga. Pada tanggal 26 Januari 1972, sebuah peristiwa luar biasa terjadi. Di langit kota Kamenick Serbia di Cekoslowakia, sebuah pesawat DC-9-30 meledak. Pramugari Vesna Vulovi (Vesna Vulovi, Vesna Vulovi) terlempar dari kabin, dan dia jatuh dari ketinggian 10.160 m. Dia selamat, meskipun dia menerima banyak patah tulang dan terbaring koma selama 27 hari. Namun, setelah 16 bulan, dia pulih dan keluar dari rumah sakit.
Insiden serupa terjadi pada anak sekolah Amerika Matt Suter dari desa Fordland di Missouri. Itu diambil oleh tornado dan, berputar, melemparkannya ke tanah, seperti rumah Ellie dari dongeng tentang Wizard of the Emerald City. Terbang lebih dari 400 m, Suter lolos dengan hanya beberapa memar kecil. Bagaimana ini mungkin?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus ingat bahwa kekuatan tulang manusia mendekati kekuatan beton - tulang paha dapat menahan beban hampir satu ton. Pada saat yang sama, tulang setengah terdiri dari jaringan hidup lunak, yang membuatnya fleksibel. Misalnya, dada bisa melorot 3 cm, sehingga tulang kita membentuk pelindung alami yang bisa menyelamatkan kita dari pukulan fatal. Namun agar mekanisme pertahanan tulang bekerja efektif, Anda tidak perlu melakukan gerakan yang tidak perlu. Suter berada di bawah kekuasaan angin puyuh ketika dia tidak sadarkan diri: dia membenturkan kepalanya ke lampu yang berat. Itulah sebabnya pada saat mendarat, tubuhnya tidak dibatasi oleh rasa takut, yang melunakkan kejatuhan yang fatal. Dan Vesna Vulovich dalam keadaan syok, yaitu kesadarannya juga dimatikan. Meskipun, sayangnya, sama sekali tidak berarti bahwa semua orang yang berada dalam posisi yang sama dalam kondisi yang sama juga diselamatkan. Mencari tahu apa faktor penentu keselamatan dalam keadaan kritis seperti itu sangat sulit karena keunikan peristiwa tersebut.
Ada contoh yang tidak kalah menakjubkan ketika tubuh manusia telah bertahan dari fluktuasi suhu yang kuat. Buku yang telah disebutkan oleh Agadzhanyan menceritakan bagaimana, selama Perang Dunia II, sersan tentara Soviet Pyotr Golubev berenang 20 km di air es dalam sembilan jam. Dan hari ini rekor itu dibuat oleh ilusionis Amerika terkenal David Blaine (David Blaine White). Hampir telanjang, dia berdiri selama satu setengah hari di sarkofagus es. Tetapi hal yang paling menakjubkan adalah, tampaknya, seseorang yang mati beku dalam air es dapat benar-benar dicairkan dan dihidupkan kembali. Faktanya adalah dingin tidak hanya membunuh, tetapi juga memperlambat semua proses internal tubuh. Denyut nadi orang yang membeku mungkin tidak terasa sama sekali, tetapi bukan berarti jantungnya mati, hanya membuat beberapa detak per menit.
Ada baiknya berbicara tentang pernapasan kita. Kebanyakan orang tidak dapat menahannya lebih dari 1-2 menit, tetapi kemampuan ini dapat dikembangkan. Rekor dunia untuk menahan napas, yang dibuat oleh David Blaine pada 2008 - 17 menit 4,5 detik - dipecahkan lima bulan kemudian oleh Tom Sietas dari Jerman. Tapi, jelas, seiring waktu, dia akan dipukuli juga. Menurut catatan antropolog dan pengelana Inggris Geoffrey Gorer (Geoffrey Gorer, 1905-1985), di Senegal mereka dapat bertahan di bawah air hingga setengah jam, yang karenanya mereka dijuluki "manusia air".
Kita membutuhkan air sama seperti oksigen. Pada suhu biasa, seseorang dapat pergi tanpa minum hingga sepuluh hari, dan dalam panas mereka tidak akan bertahan lebih dari dua. Tetapi banyak kasus diketahui ketika mereka yang hilang di gurun hidup tanpa air selama dua minggu. Seseorang bisa hidup lebih lama tanpa makanan. Hanya sedikit orang yang tahu bahwa bahkan tubuh yang tidak terlatih pun dapat bertahan tanpa makanan selama rata-rata dua bulan. Saat tingkat asupan nutrisi menurun (atau berhenti sama sekali), metabolisme melambat, dan beberapa proses berhenti sama sekali - misalnya, rambut dan kuku berhenti tumbuh. Ada kasus ketika tabungan semacam ini diperbolehkan (meskipun orang yang sangat kurus) tanpa makanan selama lebih dari enam bulan.
Kekuatan sugesti
Kami memiliki kesempatan untuk memastikan bahwa hambatan psikologis yang hilang dalam situasi ekstrem sering mencegah kami mengaktifkan kekuatan cadangan tubuh. Tetapi apakah ini berarti bahwa mereka tidak dapat dihilangkan dengan cara lain? Studi komprehensif yang dilakukan selama lima belas tahun terakhir telah membuktikan bahwa kemampuan fisik seseorang yang dalam keadaan trance atau di bawah hipnosis meningkat secara signifikan. Data yang diperoleh secara aktif digunakan untuk pelatihan atlet. Dan sudah ada penemuan di sini. Misalnya, selama eksperimen untuk mengubah kesadaran, kelompok sukarelawan yang berbeda diberi dua instruksi: "Saya kuat, saya dapat dengan mudah mengangkat kettlebell," dan "kettlebell tidak memiliki berat apa pun, ringan seperti bulu." Setting kedua memberikan hasil yang jauh lebih efisien. Orang-orang tidak hanya mulai percaya pada kekuatan mereka sendiri, tetapi mulai tampak bagi mereka bahwa mereka dapat mengubah dunia di sekitar mereka. Ini memberi beberapa peneliti alasan untuk berasumsi bahwa dalam kasus ini, seperti dalam kasus stres berat, seseorang dapat keluar dari kenyataan untuk waktu yang singkat, mengatasi hukum fisika yang kita ketahui.
Apa yang baru bagi kita di Timur memiliki sejarah seribu tahun. Praktik India dan Cina memungkinkan Anda untuk menciptakan keajaiban yang adil, setidaknya menurut kami - perwakilan peradaban Barat. Orientalis Yuri Nikolaevich Roerich (1902-1960), misalnya, menggambarkan pelari yogi yang tinggal di Himalaya. Mereka bisa berlari hingga 200 km di jalur pegunungan dalam semalam dengan kecepatan tinggi, tanpa melambat. Untuk kemampuan ini, mereka dijuluki "pelari surgawi." Dan di sekolah seni bela diri Timur, teknik "baju baja" digunakan. Seseorang jatuh ke dalam keadaan spiritual khusus di mana dia tidak merasakan sakit. Kulitnya tidak tertusuk pisau, tidak ada memar akibat pukulan. Seorang yogi dapat dengan aman berjalan di atas bara panas tanpa terbakar. Meditasi dan olahraga teratur memungkinkan mereka untuk mengontrol suhu tubuh mereka.
Pada tahun 2005, Buddha Nepal Ram Bahadur Bomjon bermeditasi di bawah naungan pohon besar tanpa makanan atau air selama lebih dari delapan bulan. Ilmuwan datang kepadanya, dia ditampilkan di televisi, tetapi tidak ada trik yang pernah ditemukan. Dia benar-benar tidak makan atau minum apa pun selama lebih dari enam bulan. Menurut catatan kuno, para biarawan bisa pergi tanpa makanan dan air selama beberapa dekade. Tetapi hal yang paling menakjubkan adalah bahwa beberapa dari mereka tenggelam dalam air selama beberapa hari, mengubur diri di tanah dan melakukannya tanpa oksigen, jatuh ke dalam keadaan khusus yang mirip dengan kematian klinis.
Metode di mana mereka mencapai hasil seperti itu tidak sepenuhnya dipahami, tetapi relatif dikenal. Para yogi yang sama rela berbagi rahasia mereka dengan menerbitkan buku dan memberi ceramah di seluruh dunia. Atlet semakin banyak menggunakan metode ini. Intinya tidak hanya dalam latihan fisik, tetapi juga dalam kemampuan mengendalikan tubuh Anda, bernapas dengan benar, memantau keadaan jiwa Anda. Sepintas, ini mungkin tampak sederhana. Bahkan teknik meditasi ditingkatkan hanya dengan latihan terus menerus. Dan manfaatnya telah diuji di beberapa sekolah Amerika.
Nah, kedokteran olahraga telah membuat kemajuan yang signifikan sepanjang abad kedua puluh. Tetapi apakah kita akan terkejut jika praktik tradisional muncul ke permukaan di abad ke-21, yang, antara lain, akan memungkinkan kompetisi olahraga tetap menarik, dan orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya memiliki prospek peningkatan lebih lanjut?
berita mitra
Tentang kedokteran masa lalu, sekarang dan masa depan, model pelatihan dokter, pencegahan dan valueology.
Kementerian Kesehatan Federasi Rusia
UNIVERSITAS KEDOKTERAN NEGARA ROSTOV
BERTINDAK BERBICARA
Kepala Departemen Sejarah dan Filsafat
Medis Negara Rostov
Universitas, Doktor Filsafat
dan calon ilmu kedokteran,
profesor Zharov L.V.
“PENGALAMAN DUA PULUH TAHUN DALAM BELAJAR
MASALAH TUBUH MANUSIA»
(sudut pandang dokter dan filsuf)
Rostov-on-Don
2001
Ketua yang terhormat!
Saran yang terhormat!
Rekan-rekan yang terhormat!
Judul laporan ilmiah saya bersinggungan dengan karya terkenal pemenang Hadiah Nobel domestik pertama, ahli fisiologi hebat Ivan Petrovich Pavlov “Pengalaman dua puluh tahun dalam studi objektif tentang aktivitas saraf (perilaku) hewan yang lebih tinggi. Refleks yang dikondisikan", yang diterbitkan pada tahun 1923. Memang, dua dekade adalah periode yang cukup untuk kelahiran dan pematangan ide ilmiah, pengembangan arah utamanya. 20 tahun adalah "langkah" dalam kehidupan generasi dan tahap dalam aktivitas seorang ilmuwan.
Konsep "korporalitas manusia" lahir di persimpangan ilmu pengetahuan alam, kedokteran, dan pengetahuan kemanusiaan. Itu tidak menjadi pusat perhatian pemikiran filosofis negara kita di tahun 70-an - 80-an, dan dalam hubungan ini hanya nama Alexei Fedorovich Losev yang dapat disebutkan. Pemikir Rusia yang luar biasa ini, spesialis terbesar di zaman kuno, estetika dan filologi klasik, menggunakan konsep ini dalam tulisannya untuk mengkarakterisasi kualitas sosial tubuh manusia. Tubuh seperti itu adalah objek ilmu alam, fokus dari tindakan hukum-hukum dunia organik. Tubuh manusia, di samping tindakan hukum umum kehidupan, tunduk pada pengaruh hukum kehidupan sosial, yang, tanpa membatalkan yang pertama, secara signifikan mengubah manifestasinya. Sebenarnya, pemikiran sederhana dan agak tidak canggih ini membentuk dasar dari seluruh konsep tubuh manusia sebagai pendekatan filosofis untuk memahami kekhususan tubuh manusia.
Saya terutama ingin menekankan dua poin yang saling terkait - jalan untuk memahami kedalaman ini, ternyata, masalah abadi dan pada saat yang sama selalu muda, dan logika penyebaran ide itu sendiri. Tampaknya penyajian poin-poin ini menarik bagi seorang ilmuwan dari spesialisasi apa pun, terutama di bidang seperti kedokteran dan perawatan kesehatan.
Satu lagi catatan penting, mengantisipasi pemaparan ketentuan pokok. Bahkan di tahun-tahun magang saya, gagasan menjadi dekat dengan saya bahwa "sudut pandang kehidupan, praktik harus menjadi sudut pandang pertama dan utama dari teori pengetahuan" (Lenin VI PSS, vol. 18, hal. 145). Beberapa tahun yang dikhususkan untuk pengobatan praktis (pediatri) telah menjadi dasar yang mutlak diperlukan, yang tanpanya berteori tidak mungkin, serta berfilsafat di bidang ini.
Tahap pertama pengembangan gagasan ini dimulai pada pertengahan tahun 70-an, ketika upaya dilakukan untuk mempertimbangkan sejumlah disiplin ilmu kedokteran (biokimia, patofisiologi, gerontologi, dan kardiologi) bukan dari sudut pandang konten subjek dan spesifiknya. masalah ilmiah, tetapi dari sudut pandang metodologi umum. Pada tahun-tahun itu, kegiatan ilmu pengetahuan dan informasi ilmiah mendapatkan momentum. Menjadi jelas bahwa metode tradisional bekerja dengan informasi ilmiah dan medis tidak dapat memuaskan para ilmuwan, dan kemudian orang hanya dapat memimpikan Internet. Oleh karena itu, pada halaman-halaman publikasi terkemuka seperti Buletin Akademi Ilmu Kedokteran Uni Soviet (1972, No. 3), serangkaian artikel diterbitkan, yang intinya adalah kesimpulan bahwa perlu menganalisis keanehan "bahasa" kedokteran, mekanisme melipat dan memadatkan informasi medis, dan, akibatnya, analisis konsep dasarnya, seperti "kesehatan", "penyakit", "norma", "patologi", dll. Ternyata dokter berbicara bahasa profesional yang agak aneh; banyak istilah yang cukup kabur dan sulit untuk diformalkan, dan ketidakpastian ini dijelaskan tidak begitu banyak oleh kekurangan persiapan logis, tetapi oleh ketidakpastian subjek itu sendiri, tingkat kemungkinan yang tinggi, kesimpulan dan kesimpulan yang ambigu. Kedokteran, sebagaimana dikatakan secara akurat oleh dokter domestik terkemuka A.F. Bilibin, “lebih dari sekadar profesi; dia adalah cara hidup." Ini harus diingat oleh semua orang dan selalu, dan terutama oleh orang-orang muda yang memulai perjalanan mereka. Penulis baris-baris ini harus yakin akan hal ini ketika, setelah menyelesaikan tahap studi praktis dalam kedokteran, tesis dipertahankan untuk gelar Kandidat Ilmu Kedokteran (1971), dan kemudian sejumlah studi monografi tentang biokimia klinis diterbitkan. .
Pada tahun yang sama, metodologi analisis sistem-struktural memperoleh kekuatan, dan dalam seri artikel berikutnya di halaman jurnal ini (1974), analisis sistem pengetahuan medis dan perawatan kesehatan diberikan. Kesimpulan utama adalah posisi pendekatan nilai sebagai semacam inti yang menyatukan pengetahuan medis dan perawatan kesehatan. Teori nilai dan gagasan tentang seseorang dan kesehatannya sebagai nilai tertinggi selalu sangat relevan. A.F. Bilibin yang telah disebutkan meminta para dokter untuk "makan filsafat, minum filsafat, dan bernafas filsafat", agar,dalam kata-kata K. Marx, untuk menghindari "kretinisme profesional". Bahkan kemudian menjadi jelas betapa pentingnya bidang-bidang seperti sanologi dan valeologi bagi seorang dokter. Masalah ini telah memperoleh aspek penting lainnya. Pada tahun 70-an, pertanyaan tentang penilaian kualitas karya ilmiah dalam kedokteran dan, secara lebih luas, masalah korelasi insentif moral dan material untuk pekerjaan seorang dokter, peran dan tempatnya di masyarakat menjadi akut. Itu tidak memiliki solusi yang jelas baik di bawah kondisi ekonomi terencana atau dalam ekonomi pasar, seperti yang telah kita lihat sekarang. Pada tahun yang sama, analisis dibuat dari sejumlah aspek sejarah perkembangan ide-ide medis di Rusia dan di Barat di XIX - XX abad dan menyimpulkan tentang dimensi budaya dan humanistik kedokteran, tentang esensi deontologi medis (Bulletin Akademi Ilmu Kedokteran Uni Soviet, 1983, No. 4, No. 11 dan sebagainya.).
Hasil dari ini, tahap pertama, adalah penulisan dan pembelaan pada tahun 1977 disertasi untuk gelar kandidat ilmu filsafat dengan topik: "Sistem pengetahuan medis sebagai integritas dan elemen budaya." Salah satu kesimpulannya adalah ketentuan tentang kekhasan budaya medis seseorang dan masyarakat sebagai salah satu kriteria integral yang tepat dari kemajuan sosial. Bagian integral dari konsep budaya medis manusia adalah konsep budaya tubuh, tetapi tidak dalam arti istilah tradisional "budaya fisik", tetapi dalam hal perbedaan esensial antara tubuh manusia dan tubuh makhluk hidup lainnya. Ini menjadi lebih relevan setelah analisis teoretis tentang prinsip humanisme sebagaimana diterapkan pada penelitian eksperimental dalam kedokteran (pada contoh fisiologi patologis). Jelas, momen ini terkait erat dengan masalah kekhususan organisasi tubuh manusia dan fungsinya, karena, ternyata, pemodelan lengkap patologi manusia pada hewan tidak mungkin dilakukan. Serangkaian karya ini dilengkapi dengan publikasi refleksi tentang esensi kemajuan dalam kedokteran (Bulletin Akademi Ilmu Kedokteran Uni Soviet, 1981, No. 4). Konsep "medikalisasi" masyarakat dan kekuatan obat atas seseorang, dll., Dikritik. "Doktrin Iblis" bahwa "apa pun yang bisa dilakukan harus dilakukan". Saat itu, bioetika berkembang dalam pengobatan Barat sebagai doktrin tentang status moral kehidupan dan semua makhluk hidup. Ini menimbulkan masalah baru dan memaksa kami untuk menilai kembali masalah yang sudah ada.
Tahap kedua dalam perkembangan masalah fisik manusia dikaitkan dengan tahun 80-an, ketika menjadi jelas bahwa gaya hidup seseorang sangat menentukan karakteristik integral dari kesehatannya, dan salah satu tugas indra hidup seseorang adalah memecahkan masalah. masalah yang diungkapkan dalam baris puisi O. Mandelstam:
“Saya diberi tubuh - apa yang harus saya lakukan dengannya,
Begitu lajang dan jadi milikku?
Pemikiran tradisional Timur dan Barat memilih dua dimensi dalam diri manusia: sosial dan biologis, dihubungkan oleh jembatan psikologis. Barat dengan jelas memisahkan tubuh, jiwa dan roh seseorang, untuk Timur aspek-aspek ini tidak ada, dan untuk pemikiran domestik sikap kutub terhadap atribut seseorang ini, upaya untuk menghubungkan jurang "atas dan bawah", adalah sangat khas. Jelas juga bahwa tidak hanya konstruksi teoretis yang membangkitkan dan mendorong pemikiran. Pada tahun-tahun itu, berurusan dengan masalah kedokteran sosial, melacak dinamika indikator kesehatan dan penyakit, menjadi jelas bahwa trennya sangat mengkhawatirkan, dan kita dihadapkan pada kebutuhan untuk mengembangkan pendekatan baru. Tidak mungkin ada orang pada waktu itu dengan serius memikirkan perlunya mengembangkan strategi dan taktik untuk kelangsungan hidup orang itu sendiri dan ilmu pengetahuan dalam negeri.
Bagaimanapun, analisis teoretis pada tahun-tahun itu mengarah pada kebutuhan untuk mengidentifikasi 3 aspek jasmani manusia. Yang pertama adalah yang dikaitkan dengan tubuh itu sendiri, parameter eksternal dan internalnya, dan ditetapkan sebagai "biologi manusia". Ini adalah perpaduan kualitas alami dan sosial seseorang, yang sudah dimiliki seseorang secara bawaan, bahkan pada tingkat embrio dan janin. Hal utama untuk analisis filosofis adalah mencoba menyelesaikan paradoks: seseorang pada saat yang sama adalah makhluk yang paling tidak cocok untuk kehidupan dari sudut pandang biologi, dan di sisi lain, ia menaklukkan alam, menjadi, seperti yang dikatakan ahli etologi , "predator super". Kemajuan terbaru dalam penguraian kode genom manusia dan rekayasa genetika menunjukkan bahwa kita telah mendekati kemungkinan membangun tubuh manusia, yang penuh dengan ancaman dan bahaya yang cukup besar. Dalam pengertian ini, manusia, seperti yang dikatakan Hegel, menahan ketegangan luar biasa dari kontradiksi hewannya, organisasi alami "binatang" dan aspirasi malaikat ke puncak kehidupan spiritual.
Dalam sejarah pemikiran filosofis, seseorang dapat melihat penekanan pada keunggulan keberadaan tubuh seseorang, dan pengabaian total tubuh atas nama spiritualitas. Untuk mempelajari kontradiksi ini, upaya dilakukan untuk analisis filosofis dan etis dari tubuh manusia dalam kondisi ekstrem dan, khususnya, dalam praktik resusitasi dan eksperimen medis. Sudah pada tahun-tahun itu, ahli anestesi dan resusitasi sering menghadapi situasi kematian korteks serebral sambil mempertahankan fungsi vegetatif, yang secara tajam mengangkat pertanyaan lama - tentang ambang hidup dan mati. Yang tidak kalah diperdebatkan adalah masalah batas-batas eksperimen dalam kedokteran, di mana, selain aspek hukum, serangkaian masalah filosofis dan etika yang kompleks terungkap. Tidak mungkin ada orang pada tahun-tahun itu yang secara serius mempertimbangkan masalah kloning manusia, serta eksperimen berisiko lainnya pada tubuh manusia. Hanya sekarang hidup membuat kita kembali ke perkembangan tahun-tahun itu untuk mengevaluasi fenomena baru dalam pengobatan modern. Di antara mereka adalah masalah kontroversial dari substrat morfologis "jahat" dalam fisik manusia, pencarian struktur otak yang bertanggung jawab atas perilaku agresif seseorang dan, khususnya, menjelaskan sampai batas tertentu fenomena pembunuhan berantai. Dalam pidato-pidato di konferensi internasional tentang masalah ini, upaya dilakukan untuk menemukan pendekatan metodologis untuk memecahkan teka-teki ini.
Aspek kedua dari jasmani manusia "melampaui" tubuh manusia dan diwujudkan dalam hubungan dan hubungan antarmanusia. Seperti diketahui, misalnya, bahwa kontak fisik ibu dan ayah dengan seorang anak tidak tergantikan oleh apa pun dan siapa pun dan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pembentukan kepribadian seseorang. Selain itu, prinsip spiritual dalam diri seseorang tumbuh hanya atas dasar asimilasi tradisi budaya tubuh tertentu. Juga jelas bahwa tanpa "contoh hidup" dari orang tua dan orang-orang terdekat, sangat sulit untuk mengembangkan kriteria moral untuk perilaku. Konfirmasi pemikiran ini diperoleh dari sumber lain. Mempelajari sejarah kedokteran selama beberapa tahun, saya berhasil menemukan di perpustakaan universitas kami salinan paling langka (ada 3 di antaranya di seluruh dunia) dari buku dokter humanis Rusia yang luar biasa F.P. Pada suatu waktu itu diterima oleh Perpustakaan Universitas Warsawa sebagai hadiah dari Museum Rumyantsev. Salinan yang tersisa terbakar selama kebakaran Moskow selama penangkapannya oleh Napoleon. Diterjemahkan oleh seorang karyawan universitas kami T.L. Chernositova dan diterbitkan, karya ini sekali lagi menunjukkan betapa tak terpisahkannya prinsip-prinsip jasmani dan rohani dalam diri seseorang.mungkin saling bertentangan. Semboyan terkenal FP Haaz “Cepatlah berbuat baik” semakin bisa dipahami, karena menurutnya dari buku ini, nilai dan mahkota sejati dari setiap kualitas manusia adalah “...kemauan untuk mengubah semua ilmu dan sarana Anda. untuk meringankan penderitaan mereka yang menderita, keinginan besar dan kesiapan untuk mengorbankan diri untuk tujuan ini.
Perubahan ketiga dalam jasmani manusia terkait dengan realisasi kesatuan ras manusia dan organisasi tubuhnya. Inilah esensi terdalam dari konsep humanisme medis, ketika perawatan medis diberikan tanpa memandang suku dan suku, jenis kelamin dan usia, kekayaan dan kemiskinan, sikap terhadap agama dan kekuasaan. Dalam kapasitas universal inilah umat manusia mencari kontak dengan kemungkinan peradaban luar bumi, mencoba memecahkan masalah global, dan bersiap menghadapi tantangan masa depan yang dapat diperkirakan. Dalam dimensi ini, korporalitas manusia memperoleh karakter historis keberadaan ras manusia di planet kita sebagai partikel Kosmos. Sejumlah bahan filosofis dan jurnalistik tentang topik ini diterbitkan di halaman jurnal Kommunist dan Novoye Vremya.
Pada awal 1990-an, bioetika mulai aktif berkembang di negara kita, yang, pertama-tama, dikaitkan dengan munculnya teknologi baru untuk melahirkan anak, keberhasilan rekayasa genetika, masalah eutanasia dan transplantasi, dll. Dalam laporan saya tentang XIX Pada Kongres Filsafat Dunia tahun 1996, beberapa hasil awal studi masalah jasmani manusia pada tahap sebelumnya diringkas dan cara-cara untuk penelitian lebih lanjut diuraikan. Selama tahun 90-an, serangkaian publikasi muncul dalam genre presentasi sains populer tentang modifikasi tubuh manusia dalam aspek dimorfisme seksual. Kekal sebagai dunia, masalah prinsip-prinsip maskulin dan feminin dalam kehidupan tubuh dan spiritual seseorang telah diselidiki dari sudut yang berbeda. Fenomena kehidupan manusia seperti cinta, pernikahan, perceraian, masa kanak-kanak, "usia elegan" dianalisis. Tentu saja, kami tidak berbicara tentang pengembangan "resep" untuk perilaku manusia dalam situasi ini, yang pada prinsipnya tidak mungkin. Kesimpulan dan "instruksi yang baik", seperti yang ditunjukkan oleh salah satu subpos, diarahkan pada satu hal - bagaimana membuat perilaku manusia semanusiawi mungkin dalam situasi komunikasi pribadi yang intim. Kemudian, berdasarkan publikasi ini, kursus pilihan "Filsafat Cinta: Barat, Timur, Rusia" dibuat dan diimplementasikan dalam proses pendidikan universitas kami.
Ketiga dimensi tubuh manusia: intra-individu, interpersonal dan generik, manusia - paling jelas diwujudkan dalam cinta dan manifestasinya sepanjang hidup seseorang. Pemikir terbesar sepanjang masa dan orang-orang yakin bahwa hanya dengan bantuan perasaan yang luar biasa ini, dunia dapat diselamatkan. Pada saat yang sama dunia kita dimulai XXI abad penuh dengan keterasingan dan kebencian, dan kehidupan seseorang sering kali tidak berharga.
Aspek inilah, yaitu, karakteristik biaya korporatitas manusia, yang menjadi subjek upaya penelitian pada 1990-an. Kontradiksi sentralnya jelas - kehidupan setiap orang adalah unik, tak ada bandingannya dan tak ternilai harganya, dan pada saat yang sama, sejak zaman dahulu, seseorang telah dijual dan dibeli baik secara keseluruhan maupun sebagian dan fungsinya. Nilai dan harga dekat dalam suara dan akar, tetapi benar-benar berlawanan dalam konten. Seseorang, pada prinsipnya, tidak dapat direduksi menjadi karakteristik suatu barang dan produk, namun, efek terapeutik atau profilaksis apa pun memiliki parameter ekonomi dan pasarnya sendiri, sampai batas tertentu. Realitas kontemporer memberi kita sejumlah besar materi untuk memahami kontradiksi ini. Secara teoritis, ada kesenjangan antara ketersediaan perawatan medis yang paling berkualitas untuk semua dan kemampuan ekonomi dan sosial masyarakat dan negara untuk menyediakannya. Dari sudut pandang filosofis dan etis, masalah ini muncul sebagai berikut: tempat apa yang ditempati oleh kesehatan dan atribut fisik manusia lainnya dalam hierarki nilai kehidupan manusia? Ketika menganalisis masalah ini, ternyata setiap budaya memiliki "matriks" sikap spesifiknya sendiri terhadap tubuh dan fungsinya. Budaya dan peradaban masing-masing dapat diurutkan menurut tingkat representasi dalam sistem filosofis yang sesuai dari masalah tubuh manusia.
Dalam pemikiran religius dan filosofis Rusia, pemahaman tentang esensi korporalitas manusia sejalan dengan tren menuju kognisi holistik objek dan pemahaman intuitif tentang kebenaran. Dalam ajaran Vl. Solovyov tentang Tuhan-kemanusiaan, awal pemulihan manusia terlihat dalam kesatuan spiritual dan tubuhnya, termasuk androgini sejati, yaitu penyatuan sejati prinsip pria dan wanita. Cinta memiliki jasmani sebagai objeknya, tetapi menurut Vl. Solovyov, tidak tumbuh dari bumi dan tidak jatuh dari langit, tetapi diperoleh dengan prestasi spiritual dan fisik. S. Bulgakov memahami tubuh sebagai kosmik"Aku" seseorang, yang menghubungkannya dengan Semesta dan merupakan "laboratorium" bagi roh. Dia menganggap prinsip "pria" dan "wanita" sebagai prinsip "Sophianic" universal, yang mendasari fenomena seperti kreativitas dan kekuasaan. Harus ditekankan bahwa dalam sosiologi Rusia, hal utama untuk memahami esensi fenomena dunia adalah persepsi estetika mereka sebagai hal-hal yang indah secara spiritual. Momen ini secara khusus diungkapkan oleh P. Florensky dalam gagasan "tubuh dalam tubuh", yaitu hati sebagai pusat tubuh, pusat kehidupan spiritual seseorang.
Minat yang kuat untuk memahami esensi jasmani manusia adalah karakteristik dari banyak pemikir di Rusia. Ciri dari pengetahuan ini adalah ketertarikan pada masalah seks dan fenomena kesucian. N. Berdyaev menekankan bahwa - gender adalah "kekuatan kosmik dan hanya dapat dipahami dalam aspek kosmik." Sambil menjaga kesucian dan keperawanan, seseorang tidak kehilangan keutuhan kepribadiannya, sedangkan pesta pora adalah penghancuran seseorang. Inisiasi ke jiwa kosmis dunia dan Logos berarti bagi seseorang untuk melampaui batas keberdosaan tubuh. Ide-ide ini dikembangkan dalam konsep V. Rozanov tentang cinta daging manusia, tentang kesuciannya.
Doktrin yang paling mendalam tentang jasmani manusia dikembangkan oleh N. Lossky. Dia memperkenalkan konsep individu dan tubuh kolektif, dan kematian "adalah disintegrasi hanya tubuh kolektif." Itu muncul dalam perjalanan aktivitas dan komunikasi orang-orang di antara mereka sendiri. Masalah kebangkitan tubuh seseorang diselesaikan dalam konsep tubuh kosmik, yang mengikat semua yang dibangkitkan menjadi satu kesatuan, yang menggemakan ajaran N. Fedorov tentang kebangkitan semua ayah yang sudah meninggal sebagai tugas utama semua manusia.
Secara umum, persepsi korporatitas manusia dalam pemikiran filosofis agama Rusia dicirikan oleh kesadaran akan kesatuannya dengan tubuh Dunia dan Roh. Tubuh manusia tidak dilihat sebagai penghalang spiritualitasnya, dan pusatnya - hati - adalah pusat spiritual manusia. Ini membawa pandangan para pemikir Rusia lebih dekat dengan konsep para filsuf Tiongkok kuno. Persepsi seseorang melalui jiwa dan "hati" sebagai perwujudan fisiknya adalah fitur penting dari mentalitas Rusia. Selain itu, simbol Rusia adalah, seperti yang Anda tahu, "Sophia", kebijaksanaan, dan pelindungnya adalah Bunda Allah. "Hipostasis" perempuan dari budaya Rusia ini dibentuk sebagai paradigma dari jenis pemikiran khusus, yang di tengahnya adalah gagasan penderitaan untuk dosa-dosa seluruh dunia. Jalur sejarah Rusia memberikan dasar untuk pemahaman seperti itu tentang kekhasan Budaya Rusia. Konsep "katedralisme" berarti tidak hanya kesatuan spiritual orang-orang di sekitar gagasan utama, tetapi juga munculnya satu "tubuh" orang-orang. Semua humanis besar dan tokoh budaya Rusia dibedakan oleh minat yang mendalam pada daging manusia, terutama selama periode penderitaannya. Moto yang telah disebutkan dari dokter humanis F. Haaz "Cepatlah berbuat baik" mengacu, pertama-tama, pada penderitaan para tahanan yang dikirim ke perbudakan dan dibelenggu di Siberia. Salah satu kasus nyata dan praktis adalah Haas mencapai pengenalan bantalan kulit di bawah belenggu, yang meringankan penderitaan para tahanan. Belenggu ini tercetak di pagar monumen F. Haaz di pemakaman Jerman di Moskow.
Mengikuti formula terkenal: "dari kontemplasi hidup ke pemikiran abstrak, dan dari itu ke praktik," cepat atau lambat saya harus beralih ke, mungkin, hal yang paling sulit dalam pekerjaan seorang peneliti. Tentu saja, kita berbicara tentang pengenalan perkembangan ilmiah ke dalam proses pendidikan, tentang memberikan pengetahuan dalam bentuk didaktik. Saya percaya bahwa rekan-rekan yang menulis buku teks dan manual sangat menyadari betapa sulitnya untuk menulis hanya tentang hal-hal yang kompleks, betapa sulitnya untuk menyesuaikan konten ilmiah ke dalam satu frase yang luas dan dapat dimengerti. Suatu ketika saya dikejutkan oleh gagasan Alexei Fedorovich Losev yang telah disebutkan, yang mengatakan bahwa jika konten utama dari konsep filosofis apa pun tidak dapat dikatakan dalam satu frasa, maka ada sesuatu yang salah dalam konsep itu sendiri. Sebagai contoh, ia mengutip tesis berikut: semua konten utama filsafat kuno (ini adalah perkembangan 10 abad!) Dapat direduksi menjadi pepatah berikut: air membeku dan mendidih, tetapi gagasan tentang air tidak membeku dan tidak mendidih. Ini telah menjadi semacam cahaya penuntun dalam proses penulisan literatur pendidikan, serta dalam bentuk proses pedagogis yang sangat langsung.
Beralih ke karakterisasi sisi pengembangan ide ilmiah ini, saya ingin menekankan kesatuan esensial yang mendalam dari perwujudan didaktik dari berbagai bidang pengetahuan. Selama 30 tahun mengajar, saya memiliki kesempatan untuk mengajar disiplin ilmu seperti kimia organik, biokimia, kebersihan sosial dan organisasi kesehatan, sejarah kedokteran, filsafat, studi budaya, sejarah, psikologi, pedagogi, studi agama, bioetika. Semua ini adalah pondasi bangunan pendidikan dokter, yang harus "ditumpuk" dalam urutan tertentu dan diikat sedemikian rupa sehingga kualitas pribadi dan profesional seorang dokter sesuai dengan tantangan. XXI abad. Untuk tujuan ini, skema model pelatihan dokter dalam 4 blok disiplin ilmu dikembangkan: kemanusiaan, fundamental, klinis dan preventif - dengan alokasi 3 jenis orientasi: masa lalu ( XIX - pertengahan XX abad), sekarang (akhir XX abad) dan masa depan ( XXI abad). Ada kecenderungan umum di dalamnya - seorang dokter harus tahu, mampu dan mampu mencegah dan mengobati penyakit secara tepat waktu, termasuk yang baru muncul, dan menjadi pelatih kesehatan dan pembela gaya hidup sehat.
Ide-ide ini disajikan di halaman buku teks dan buku teks tentang filsafat, yang ditulis bekerja sama dengan rekan-rekan saya. Salah satunya adalah Filsafat. Buku teks untuk universitas. Rostov-on-Don: "Phoenix", 2000, direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan Federasi Rusia. Pada tahun 1999, sebuah buku teks oleh Yu.M. Khrustalev (diedit oleh Profesor L.V. Zharov) - "Pengantar Filsafat", yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Federasi Rusia untuk mengajar di universitas kedokteran negara itu, diterbitkan.
Kesempatan untuk berkenalan dalam dekade terakhir dengan karya-karya sekolah filosofis dan tren pemikiran Barat menunjukkan bahwa masalah tubuh manusia menjadi pusat perhatian. Pemikir terkemuka telah menulis tentang itu XX abad, seperti Claude Merleau-Ponty dan Jean Paul Sartre, Edmund Husserl dan Martin Heidegger, Paul Valery dan Michel Foucault, Gilles Deleuze dan Juan Borges, J.L. Nancy dan M. Moss. Para penulis terkemuka abad ini memberikan penghormatan kepadanya - Hermann Hesse dan Max Frisch, Kurt Vonnegut dan Miguel de Unamuno, Kobo Abe dan Thomas Mann.
Setelah penerbitan monografi pertama saya dalam literatur filosofis Rusia "Korporalitas manusia: analisis filosofis". Rostov n / a: Ed. Universitas Negeri Rusia, 1988, sejumlah besar karya telah diterbitkan, lebih dari 10 tesis doktor dan master tentang masalah ini telah dipertahankan. Prioritas saya tetap pada halaman publikasi akademis: “Filsuf Rusia XIX -XX abad. Biografi, ide, karya. M., 1999, hlm. 277-278. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak peneliti muda, termasuk dokter berdasarkan pendidikan, beralih ke masalah ini. Dibentuk, sekolah domestik dan arah dalam studi masalah ini. Ini adalah karya V. Podoroga, I. M. Bykhovskaya, M. S. Kagan, I. S. Kon, P. D. Tishchenko, V. L. Krutkin, V. B. Ustyantsev, D. V. Mikhel, L. P. Kiyashchenko dan murid serta pengikutnya.
|
MODEL PELATIHAN DOKTER |
|||
|
BLOK |
MASA LALU |
SAAT INI |
MASA DEPAN |
|
1. Humaniora |
Orientasi yang kaku pada satu sistem spiritual, moral dan ideologi. Pertimbangan sistem lain sebagai objek kritik. Penekanan pada hukum perkembangan masyarakat, dan bukan pada kepribadian seseorang. |
Keinginan untuk mencakup semua keragaman sistem pandangan dunia di zaman kita dan untuk mengidentifikasi titik kontak. Perhatian utama pada pembentukan kepribadian seseorang dalam kondisi perkembangan krisis dan semakin parahnya masalah global. Pengembangan ide-ide bioetika. |
Memahami perlunya interaksi dan kerja sama berbagai peradaban dan sistem spiritual demi kelangsungan hidup dan perkembangan umat manusia lebih lanjut. Orientasi pada komunikasi dialogis dan gagasan non-kekerasan dalam menyelesaikan semua masalah. Identifikasi potensi cadangan manusia. |
|
2. Disiplin dasar |
Orientasi pada model klasik perkembangan ilmu pengetahuan dengan batas-batas yang jelas antar disiplin ilmu. Berjuang untuk cakupan materi sebesar mungkin. |
Mentransfer pusat gravitasi ke makna terapan dari mempelajari disiplin ilmu dasar, ke "faktor manusia" dalam pengembangan ilmu-ilmu alam. Terbentuknya kesatuan paradigma keilmuan pemikiran dokter. |
Penekanan pada pembentukan konsep kesatuan ilmu alam dan ilmu manusia, termasuk kedokteran. Pengembangan ide-ide sinergis dalam kaitannya dengan semua sistem yang kompleks. Simbiosis manusia dan komputer. |
|
Disiplin klinis |
Orientasi ke klinik manifestasi penyakit dalam versi klasik sebagai kriteria kebenaran. Perkembangan yang lemah dari koneksi interdisipliner antara disiplin klinis. Kurangnya sistem terpadu untuk pengobatan dan diagnosis penyakit. |
Pembentukan ide-ide tentang "penyakit peradaban" dan cara hidup seseorang dengan keunggulan pendekatan sindrom dan rejimen pengobatan terpadu. Kombinasi spesialisasi sempit dengan pemikiran klinis yang luas. Penekanan pada koneksi interdisipliner dan transisi ke skema sertifikasi dokter tiga tahap. |
Akuntansi untuk jenis baru patologi manusia sehubungan dengan ancaman krisis global. Implementasi metode diagnostik dan pengobatan yang secara fundamental baru, termasuk rekayasa genetika, bedah endo, simbiosis organ manusia dengan stimulator buatan. Transisi ke bentuk perawatan tim sambil mempertahankan tanggung jawab individu. |
|
Disiplin pencegahan |
Penekanan pada pencegahan dengan bantuan sarana dan persiapan khusus dalam kombinasi dengan metode pemulihan non-spesifik. Kombinasi metode dan pendekatan kebersihan pribadi dan publik. |
Mengubah pemikiran tentang esensi pencegahan dan perannya dalam menjaga tingkat kesehatan. Pengembangan valeologi sebagai ilmu kesehatan manusia yang kompleks. Penekanan pada indikator ekonomi tingkat kesehatan masyarakat dan seseorang dan pengembangan ide-ide obat asuransi dalam kombinasi dengan negara. |
Transisi ke sistem pencegahan penyakit global dan regional dan pembentukan tingkat kesehatan manusia yang baru XXI abad. Penekanan pada tingkat tanggung jawab individu yang tinggi dari seseorang untuk kesehatan mereka sendiri dan kesehatan orang lain. Implementasi ide-ide valeology secara penuh. |
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gagasan korporatitas manusia memperoleh segi-segi baru dan menarik perhatian semakin banyak peneliti. Jelas bahwa isinya paling konsisten dengan tantangan yang dihadapi umat manusia di XXI abad. Melihat kembali pengalaman 20 tahun dalam pengembangannya dan dekade pematangannya sebelumnya, yang tahapannya tercermin dalam skema, kami dapat mencoba memprediksi area yang paling menjanjikan untuk penelitian lebih lanjut. Pertama, ini merupakan kelanjutan dari penelitian tentang masalah dimorfisme seksual tubuh manusia dalam aspek etno-kultural. Yang sangat relevan adalah aspek filosofis dan etika dari teknologi baru dan non-tradisional dari perilaku seksual dan reproduksi manusia. Kedua, ini merupakan kelanjutan dari studi aspek biaya dan nilai korporealitas manusia sehubungan dengan masalah globalisasi parameter ekonomi dan sosial budaya kehidupan manusia modern. Ketiga, ini adalah studi lebih lanjut tentang fenomenologi tubuh manusia, representasi proses ini dalam berbagai struktur kesadaran manusia.
Rekan senegara kita, pemenang Hadiah Nobel dalam sastra Joseph Brodsky pernah berkata dengan aforis bahwa ide hidup dalam diri manusia. Orang-orang pergi, tetapi ide-ide terus menjalani hidup mereka, dan semakin berbuah mereka, semakin besar kemungkinan bahwa orang-orang sezaman yang lebih muda tidak akan lagi mengingat di mana mereka awalnya "tinggal". Tidak hanya generasi ide yang penting, tetapi juga terjemahan dan pengembangan lebih lanjut. Tidak ada satu orang pun yang mampu menciptakan budaya, ilmu pengetahuan, atau ide tersendiri. Oleh karena itu, pertama-tama, saya harus mengucapkan kata-kata terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru filosofis saya - anggota penuh Akademi Humaniora, Ilmuwan Terhormat Federasi Rusia, Profesor Davidovich Vsevolod Evgenievich dan Anggota Koresponden dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Profesor Yuri Andreevich Zhdanov. Takdir memberi saya kegembiraan kerja sama dan penulisan bersama dengan ilmuwan medis dari universitas kami. Ini adalah profesor V.N. Chernyshov, E.P. Moskalenko, V.N. Chernov, O.E. Chernetsky, A.D. Belyaevsky, V.P. . Saya ingin memberikan penghormatan kepada profesor Yu.D. Ryzhkov dan B.A. Saakov, yang mendukung saya dalam pengembangan arah ini. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada staf Departemen Sejarah dan Filsafat dan khususnya kepada dosen senior V.A. Merklin, serta kepada seluruh rekan-rekan yang ikut serta dalam pengembangan dan pembahasan gagasan tersebut.
Terima kasih khusus kepada Ketua Dewan kami, Rektor Universitas Profesor Viktor Nikolaevich Chernyshov atas kesempatan untuk mempresentasikan konsep saya di depan forum tinggi ilmuwan dan guru.
Terima kasih semua atas perhatian Anda!
Dalam budaya apa pun, korporalitas manusia membentuk lingkup nilai yang penting. Karakteristik tubuh bukan hanya milik penelitian dan pengukuran antropologis (bentuk tubuh, tinggi badan, tanda-tanda fisik). Tentu saja, atas dasar ini kita dapat membedakan antara determinan rasial dan etnis dari individualitas. Namun, dalam banyak hal, tubuh manusia dan seluruh budaya tubuh, yaitu perilaku dan hubungan yang terkait dengan karakteristik somatik (tubuh) seseorang, membentuk faktor sosial budaya. "Tubuh budaya" seolah-olah dibangun di atas tubuh antropologis dan sosial, mengoreksi mekanisme penyangga kehidupan. Citra "tubuh diri" berkorelasi dengan orientasi budaya, gagasan tentang martabat, kekuatan, keindahan, ketangkasan fisik, relevansi atau orisinalitas sosial dan budaya.
Namun, gagasan tentang normatif atau korporalitas ideal sangat berbeda satu sama lain dalam budaya yang berbeda. Bahkan dengan pengenalan yang dangkal tentang sejarah budaya, orang dapat melihat fisik karakter kuno yang penuh dengan kehidupan dan energi. Di Yunani kuno, tubuh manusialah yang memiliki kecantikan ideal, kekuatan fisik, dan ketangkasan, meskipun ancaman eksternal apa pun dapat merusak bentuk tubuh ini. Tetapi kanon ini diganti, dan tubuh Tuhan yang menderita yang disalibkan menjadi simbol pusat budaya Eropa. Di Renaisans, tubuh ideal para dewa, dewi, pahlawan, yang mewujudkan berbagai kebajikan tubuh, sekali lagi direplikasi. Dan sekali lagi, Reformasi secara tajam memisahkan makhluk spiritual yang sangat berharga dan prinsip tubuh yang berdosa dalam diri manusia, yang dapat dikritik, dihina atau disesali. Manusia dibagi menjadi spiritualitas inkorporeal, terkait dengan keselamatan jiwa yang abadi, dan korporealitas non-spiritual, yang membedakan manusia dengan kelemahannya. Di era absolutisme Eropa, seseorang dianggap cantik, ditakdirkan untuk bermalas-malasan, meskipun dia sibuk dengan permainan yang gagah.
Di era borjuis, kecenderungan sedang dibangun untuk menggabungkan kebajikan fisik, kecerdasan dan keindahan spiritual. Sekali lagi, dalam seni, pria dan wanita yang sedang mekar sangat dihargai di atas segalanya. Rehabilitasi tubuh manusia dalam budaya Eropa abad ke-20 memunculkan berbagai arah dan aliran penanaman prinsip somatik dalam diri manusia. Bentuk yang paling umum telah menjadi olahraga yang menyerap perhatian, waktu dan uang dari sejumlah besar orang. Namun, harus diingat bahwa karakteristik khas dari semua olahraga adalah pembagian menjadi peserta langsung dan penonton - penggemar. Dan jika yang pertama benar-benar termasuk dalam praktik budaya tubuh, maka yang terakhir bergabung hanya secara tidak langsung dan jauh dari selalu untuk tujuan olahraga yang sebenarnya.
Di dunia modern, budaya olahraga dunia tunggal telah berlaku, berdasarkan persaingan internasional, Olimpiade dan kompetisi lainnya, di mana atlet dari berbagai negara berpartisipasi. Namun demikian, di luar kesatuan ini, penanaman tradisional beberapa sekolah olahraga nasional (seni bela diri, berkuda di antara masyarakat budaya nomaden) tetap ada.
Konsep "korporalitas" tentu saja berkorelasi dengan tema eros dan seks. Dalam budaya yang berbeda, jarak ini atau itu ditarik antara bidang-bidang ini. Hubungan seksual sebagian besar dipengaruhi oleh faktor sosial, yang paling penting adalah pembagian kerja yang selalu ada antara jenis kelamin dalam tanggung jawab keluarga dan kegiatan profesional. Perbedaan dalam sifat sosialisasi, mulai dari masa kanak-kanak dan sepanjang hidup, dan jarak budaya antara jenis kelamin adalah ciri khas semua budaya. Di hampir semua budaya dari masa pra-industri dan hingga masyarakat industri yang matang, seorang wanita ditempatkan pada posisi subordinat, terbatas baik dalam hal hukum maupun norma dan nilai budaya. Mekanisme untuk memelihara hubungan semacam itu mencakup serangkaian pengaruh yang beragam - pendidikan, norma moral, dan prinsip-prinsip hukum. Tetapi, tentu saja, faktor penting adalah estetika tanda-tanda perilaku yang sesuai, kualitas spiritual yang berkorelasi dengan ideal atau model pria atau wanita. Situasi berubah di abad ke-20 dengan berkembangnya budaya massa dan melemahnya semua hambatan sosial.
Cinta sebagai salah satu faktor yang paling kuat dalam hubungan manusia adalah subjek regulasi konstan melalui sistem norma moral, hukum dan agama. Untuk merampingkan cinta, untuk memasukkannya ke dalam kerangka sosial, untuk mencegah sisi afektif cinta dari melanggar prinsip-prinsip normativitas - itulah tugas penting dari setiap sistem sosial budaya. Tetapi pada saat yang sama, setiap masyarakat tidak hanya mengizinkan, tetapi juga memupuk hubungan cinta dalam bidang dan bentuk tertentu, memberi mereka bentuk aksiologis yang sesuai. Cinta platonis yang ideal untuk Madonna atau untuk Wanita Cantik, tidak hanya tanpa jasmani, tetapi juga tidak mengharapkan tanggapan; cinta romantis dalam kondisi yang tidak biasa dan untuk objek yang tidak biasa; petualangan gagah sepatu aristokrat; rutinitas harem para penguasa Asia; urusan cinta para petualang, cinta borjuis kecil yang sentimental; gangguan cinta dalam kehidupan yang digambarkan secara realistis - semua opsi ini memberikan plot fiksi yang tak ada habisnya dan menemukan tempat untuk diri mereka sendiri dalam kehidupan, memberikan variasi yang luar biasa.
Saat ini, banyak yang berubah dalam budaya itu sendiri, dalam sikap kita terhadap isu-isu gender. Seks sebagai fenomena budaya membutuhkan pertimbangan yang tidak memihak. Jika beberapa peneliti menafsirkan penanaman seks dan erotisisasi kehidupan modern sebagai kejahatan, sebagai bukti kemerosotan budaya Barat, maka yang lain, sebaliknya, melihat dalam proses ini simbol moralitas baru, bebas dari tabu, dari hambatan.
Kita tidak boleh lupa bahwa jenis kelamin dan tubuh seseorang, bersama dengan moralitas, keluarga, kepribadian, adalah hal-hal universal yang menentukan perkembangan jiwa dan budaya manusia. Sebagai universal, mereka tidak dapat diubah secara substansial atau, apalagi, dihilangkan. Hari ini, bagaimanapun, ada kecenderungan berbahaya untuk bereksperimen dengan universal ini (rekayasa genetika, kloning, eksperimen dalam seks dan seks, eksperimen dengan jiwa). Penghancuran alam semesta dapat menyebabkan (sebagai salah satu skenario yang mungkin), misalnya, munculnya orang-orang monster atau bahkan kematian spiritualitas dan peradaban kita. Barangkali, yang dibutuhkan saat ini bukanlah seruan kebebasan di bidang seks dan kebutuhan seksual, melainkan kebijakan serius di bidang seksual, atau lebih tepatnya, budaya cinta. Ini adalah budaya! Dan Rusia memiliki tradisi seriusnya sendiri. Cukup untuk mengingat sastra dan puisi kita (dari Pushkin hingga Pasternak), karya-karya para filsuf kita dari awal abad ke-20, dan karya-karya modern, yang secara mendalam dan komprehensif membahas tema cinta. Tuntutan hari ini adalah sikap serius terhadap budaya cinta, dengan mempertimbangkan tradisi indah kita dan, pada saat yang sama, realitas baru.
| Tugas. pertanyaan. | Jawaban. |
| 1. Memperluas esensi konsep sosialisasi. 2. Apa saja sarana dan mekanisme sosialisasi? 3. Apa makna simbol status dalam proses sosialisasi? 4. Sebutkan tanda pembawa status sosial. 5. Apa perbedaan antara simbol status masyarakat demokratis tradisional dan liberal? 6. Memperluas isi konsep inkulturasi. 7. Bagaimana hubungan antara proses sosialisasi dan inkulturasi? Apa kesatuan dan perbedaan mereka? 8. Bagaimana seseorang beradaptasi dengan lingkungan sosial asing? 9. Apa prasyarat untuk pembentukan awal pribadi dalam diri seorang individu? 10. Jelaskan cita-cita individu dalam tradisi budaya yang berbeda. 11. Apa perbedaan antara konsep "tubuh" dan "tubuh"? 12. Apa nilai fisik dalam berbagai jenis budaya? 13. Bagaimana sikap terhadap tubuh dan seks sebagai budaya universal dalam budaya Eropa Barat modern? |
Panggilan para filsuf kuno untuk mengenal diri sendiri tidak kalah relevan saat ini dibandingkan di zaman kuno. Seseorang perlu mengetahui kemampuan tubuhnya untuk melawan penyakit dan membuat hidup paling aktif, penuh.
Fitur penting dari kemampuan fisik seseorang adalah adanya cadangan besar yang dapat dikembangkan dan digunakan jika perlu. Bahkan pada hewan yang paling dekat sifat biologisnya dengan manusia (misalnya, pada mamalia), cadangan tubuh jauh lebih kecil. Mesin, seperti perangkat mekanis lainnya, sama sekali tidak memilikinya. Tergantung pada mode operasi, itu dapat "digunakan" untuk sebagian besar atau lebih kecil dari kemampuannya, namun, nilainya tetap tidak berubah dan hanya terbuang dalam proses keausan suku cadang.
Sebaliknya, manusia berkembang dalam proses aktivitas. Kemampuan untuk meningkatkan dan mengembangkan, yang biasa kita alami sehingga kita biasanya tidak menyadarinya, adalah milik seseorang yang luar biasa. Ini memungkinkan kita, atas kehendak kita sendiri, seolah-olah dengan kekuatan sihir, untuk mengubah tubuh kita, meningkatkan kemampuan fisiknya berkali-kali lipat.
Itulah mengapa sangat penting untuk mempelajari kemampuan cadangan tubuh - bagaimanapun, mereka pada dasarnya adalah hal paling berharga yang menentukan tingkat kesehatan kita, kemampuan untuk bekerja dan, pada akhirnya, kegunaan kehidupan manusia.
Bagian pertama dari makalah ini menyajikan aspek teoritis dari masalah. Batasan kemampuan tubuh manusia terungkap dengan bantuan contoh-contoh sejarah aktual, kasus-kasus unik yang dicatat dalam berbagai sumber.
Pada karya bagian kedua, penulis melakukan studi tentang kemampuan fisik tubuhnya sendiri. Selain itu, penulis telah melakukan pekerjaan untuk meningkatkan kemampuan ini, berbagai metode telah dilakukan: serangkaian latihan untuk fleksibilitas, teknik relaksasi.
Bagian I. Batas-batas organisme manusia.
1. Batas suhu kehidupan manusia.
Karena hidup kita disediakan oleh kondisi suhu yang diatur secara ketat untuk reaksi biokimia, jelas bahwa penyimpangan ke segala arah dari suhu yang nyaman harus memiliki efek buruk yang sama pada tubuh. Suhu manusia - 36,6 ° C (atau, lebih tepatnya, untuk kedalaman yang disebut inti - 37 ° C) jauh lebih dekat ke titik beku daripada ke titik didih air. Tampaknya bagi tubuh kita, yang terdiri dari 70% air, mendinginkan tubuh jauh lebih berbahaya daripada membuatnya terlalu panas. Namun, ini tidak benar, dan pendinginan tubuh - tentu saja, dalam batas-batas tertentu - jauh lebih mudah ditoleransi daripada pemanasan.
Orang yang sehat dapat menahan kenaikan suhu tubuh hingga 42°C. Meningkatkannya menjadi 43 ° C, menurut dokter, berdasarkan ratusan ribu pengamatan, sudah tidak sesuai dengan kehidupan. Namun, ada pengecualian: kasus pemulihan orang-orang yang suhu tubuhnya naik menjadi 43,9 ° C dan bahkan lebih tinggi dijelaskan. Jadi pada 10 Juli 1980, klinik Grady Memorial di Atlanta (AS) menerima Willie Jones hitam berusia 52 tahun, yang menderita serangan panas, hari itu udara menghangat hingga 32,2 ° C, dan kelembaban mencapai 44%. .
Suhu kulit Jones mencapai 46,5 °C. Dia dipulangkan 24 hari kemudian dalam kondisi yang memuaskan.
Ilmuwan asing melakukan eksperimen khusus untuk menentukan suhu tertinggi yang dapat ditahan tubuh manusia di udara kering. Orang biasa dapat menahan suhu 71 ° C selama 1 jam. 82°C - 49 menit. , 93°С - 33 menit, 104°С - hanya 26 menit.
Super marathon yang berlangsung di Death Valley, gurun California, juga mencolok, dianggap sebagai gurun terkering dan terpanas (50 ° C di tempat teduh dan sekitar 100 ° C di bawah sinar matahari) di dunia. Pelari Prancis berusia 28 tahun Eric Lauro, yang telah lama memimpikan tes semacam itu, memulai 250 km barat Las Vegas dan berlari 225 km di Death Valley dalam lima hari. Selama 7-8 jam, ia mengatasi sekitar 50 km setiap hari. Selama lima hari berlari melewati gurun panas Loiro, dengan berat 65 kg dengan tinggi 1 m 76 cm, turun 6 kg. Pada akhir lari, denyut nadinya meningkat sedemikian rupa sehingga sulit untuk menghitungnya, dan suhu tubuhnya mencapai 39,5 ° C.
Adapun suhu rendah, banyak rekor juga telah dibuat di sini.
Pada tahun 1987, media melaporkan kasus yang luar biasa dari resusitasi seorang pria yang telah dibekukan selama berjam-jam. Pulang ke rumah di malam hari, penduduk berusia 23 tahun dari kota Radstadt Helmut Reikert di Jerman Barat tersesat, salju turun dan membeku. Hanya 19 jam kemudian ia ditemukan oleh saudara-saudaranya yang sedang mencarinya. Seperti yang disarankan dokter, setelah jatuh ke salju, korban menjadi dingin begitu cepat sehingga, meskipun kekurangan oksigen akut, otak tidak mengalami kerusakan permanen. Helmut dibawa ke klinik bedah jantung intensif. Dimana selama beberapa jam darah korban dipanaskan dengan alat khusus. Pengencer darah juga digunakan. Dan hanya ketika suhu tubuh naik hingga 27 ° C, dokter, dengan menggunakan sengatan listrik, "meluncurkan" jantung korban. Beberapa hari kemudian, dia terputus dari mesin jantung-paru, dan kemudian keluar dari rumah sakit.
Dan inilah kasus mencolok lainnya yang tercatat di negara kita. Pada suatu pagi yang dingin di bulan Maret tahun 1960, seorang pria beku dikirim ke salah satu rumah sakit di wilayah Aktobe, ditemukan secara kebetulan oleh para pekerja di sebuah lokasi konstruksi di pinggiran desa. Berikut adalah baris dari protokol: "Tubuh mati rasa dalam pakaian es, tanpa hiasan kepala dan sepatu. Anggota badan ditekuk pada persendian dan tidak mungkin untuk meluruskannya. Saat mengetuk tubuh, ada suara hampa, seperti dari pukulan ke pohon Suhu permukaan tubuh di bawah 0 ° C. Mata terbuka lebar, kelopak mata tertutup tepi es, pupil melebar, keruh, ada kerak es di sklera dan iris. Tanda-tanda kehidupan - detak jantung dan pernapasan - tidak menentukan. Diagnosis: pembekuan umum, kematian klinis. "
Wajar saja, atas dasar pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh, dokter P.S. Abrahamyan yang memeriksa jenazah harus mengirim jenazah ke kamar jenazah. Namun, bertentangan dengan fakta yang jelas, dia, tidak ingin menerima kematian, menempatkannya di pemandian air panas. Ketika tubuh dibebaskan dari lapisan es, korban dihidupkan kembali dengan bantuan tindakan resusitasi yang kompleks. Satu setengah jam kemudian, bersama dengan napas yang lemah, denyut nadi yang nyaris tak terlihat muncul. Pada malam hari yang sama, pria itu sadar kembali. Setelah menanyai dia, kami berhasil mengetahui bahwa dia berbaring di salju selama 3-4 jam, dia tidak hanya tetap hidup, tetapi juga mempertahankan kemampuannya untuk bekerja.
Mencolok adalah kasus orang menghabiskan berjam-jam di air es. Jadi, selama Perang Patriotik Hebat, sersan Soviet Pyotr Golubev berenang 20 km di air es dalam 9 jam dan berhasil menyelesaikan misi tempur.
Pada tahun 1985, seorang nelayan Inggris menunjukkan kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup di air es. Semua rekannya meninggal karena hipotermia setelah 10 menit. setelah kapal karam. Dia berenang di air es selama lebih dari 5 jam, dan, setelah mencapai tanah, dia berjalan tanpa alas kaki di sepanjang pantai beku yang tak bernyawa selama sekitar 3 jam.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kondisi lingkungan yang merugikan, pengerasan digunakan.
Selama pengerasan, perbedaan suhu antara lingkungan dan inti tubuh menurunkan aliran kuat pengaruh menarik pada alat sensitif kulit, yang, seperti dalam termokopel, memberi energi pada tubuh, merangsang aktivitas vitalnya.
Hari ini sudah diketahui dengan pasti bahwa pengerasan adalah komponen penting dari gaya hidup sehat, komponen penting dari kinerja tinggi dan umur panjang aktif.
Yang sangat menarik dalam hal kesehatan adalah sistem pengerasan yang dikembangkan oleh P.K. Ivanov, yang dialami Porfiry Korneev selama beberapa dekade. Sepanjang tahun, dalam cuaca apa pun, ia berjalan dengan celana pendek yang sama, bertelanjang kaki, berenang di lubang, untuk waktu yang lama ia bisa tanpa makanan dan air, sambil mempertahankan keceriaan, optimisme, dan efisiensi. Dia memiliki ribuan pengikut yang telah belajar untuk tidak merasakan dingin bahkan dalam cuaca beku yang paling parah.
2. Hidup tanpa nafas, makanan dan air.
Anda dapat pergi untuk waktu yang lama - berminggu-minggu dan berbulan-bulan - tanpa makanan, Anda tidak dapat minum air, tetapi hidup tanpa pernapasan berhenti dalam hitungan detik. Dan seluruh kehidupan kita masing-masing diukur dengan periode antara napas pertama dan terakhir.
Ternyata di bawah pengaruh pelatihan fisik yang sistematis, seseorang memperoleh kemampuan untuk menahan kekurangan oksigen - hipoksia. Perlawanan terhadapnya menjadi komponen penting dari sebuah rekor pencapaian dalam olahraga modern. Saat melakukan tekanan fisik yang ekstrem, kemungkinan organ pernapasan dan peredaran darah tidak cukup untuk menyediakan oksigen yang cukup bagi otot yang bekerja. Di bawah kondisi ini, pemenangnya adalah atlet yang dapat, berkat upaya keras, melanjutkan kerja otot yang intens, melakukan hal yang tampaknya mustahil. Itulah sebabnya atlet yang sangat terlatih mengembangkan kemampuan menahan napas lebih banyak daripada orang yang tidak terlatih. Durasi menahan napas seperti itu pada atlet mencapai 4-5 menit.
Namun, jika efek khusus digunakan yang meningkatkan "cadangan" oksigen dalam tubuh atau mengurangi konsumsinya selama menahan napas berikutnya, maka waktu yang memungkinkan untuk dilakukan tanpa ventilasi paru meningkat menjadi 12-15 menit. Untuk menyimpan oksigen untuk masa depan, atlet menghirup campuran gas yang diperkaya oksigen (atau O2), dan penurunan konsumsi oksigen dicapai melalui penyesuaian psikologis: self-hypnosis, yang berkontribusi pada penurunan tingkat aktivitas vital tubuh. Hasil yang dicapai tampak luar biasa, rekor dunia untuk durasi menyelam ditetapkan pada tahun 1960. di California oleh Robert Forster, yang berada di bawah air selama 13 menit. 42,5 detik. Sebelum menyelam, dia menghabiskan waktu 30 menit. menghirup oksigen, mencoba menyerapnya sebagai cadangan sebanyak mungkin.
Penasaran adalah pengamatan dari ahli fisiologi Amerika E. Schneider, yang pada tahun 1930 mencatat bahkan menahan napas lebih lama dalam dua pilot - 14 menit. 2 detik dan 15 menit. 13 hal.
Dan inilah peristiwa lain yang terjadi pada tahun 1987. Dua anak kecil selamat setelah menghabiskan waktu 15 menit. di dalam mobil yang berakhir di dasar fjord Norwegia. Kemalangan terjadi ketika mobil yang dikendarai oleh sang ibu tergelincir di jalan yang tertutup es dan meluncur ke Tandsfjord, yang terletak di pantai barat Norwegia. Wanita itu berhasil melompat keluar dari mobil, seorang gadis berusia empat bulan dan seorang anak laki-laki berusia dua bulan berada di dalam mobil di kedalaman 10 meter. Mobil pertama yang dihentikan oleh ibu tersebut milik salah satu pegawai kelurahan setempat, dengan bantuan telepon radio, mereka segera berhasil membuat pemadam kebakaran berdiri. Dan kemudian keadaan berkembang dengan cara yang sangat membahagiakan. Petugas jaga yang menerima alarm itu tahu bahwa klub selam itu bermarkas di dekat lokasi tragedi itu. Anak-anak beruntung, karena pada saat itu ada tiga penyelam di klub, lengkap untuk pekerjaan penyelamatan. Mereka segera terlibat menyelamatkan anak-anak. Setelah lima belas menit berada di bawah air, anak-anak mengalami serangan jantung. Namun, mereka diselamatkan.
Berapa lama seseorang bisa hidup tanpa makanan? Kami akrab dengan rasa lapar, jika bukan dari pengalaman pribadi, kemudian dari cerita tentang penjelajah kutub, tentang ahli geologi yang hilang, tentang pelaut yang karam.
Selama Perang Patriotik Hebat, pada Juli 1942, empat pelaut Soviet berada di sebuah perahu jauh dari pantai di Laut Hitam tanpa persediaan air dan makanan. Pada hari ketiga perjalanan mereka, mereka mulai mencicipi air laut. Di Laut Hitam, airnya 2 kali lebih asin daripada di Samudra Dunia. Namun, para pelaut baru bisa membiasakan diri pada hari kelima. Semua orang sekarang meminumnya hingga dua botol sehari. Jadi mereka, tampaknya, keluar dari situasi dengan air. Tapi masalah pasokan makanan tidak bisa diselesaikan. Salah satu dari mereka meninggal karena kelaparan pada hari ke-19, yang kedua - pada tanggal 24, ketiga - pada hari ke-30. Yang terakhir dari empat ini - kapten layanan medis P. I. Yeresko - pada hari ke-36 puasa dalam keadaan tidak sadar dijemput oleh kapal militer Soviet. Selama 36 hari berkeliaran di laut tanpa makan, ia kehilangan 22 kg berat badan, yang merupakan 32% dari berat aslinya.
Pada tahun 1986, Y. Suzuki Jepang mendaki Gunung Fuji (3.776 m). Pada ketinggian 1900 m, pendaki berusia 49 tahun itu mengalami badai salju yang kuat, tetapi berhasil bersembunyi di semacam gubuk. Di sana ia harus menghabiskan 38 hari, Suzuki makan terutama di salju. Petugas penyelamat yang menemukannya menemukan Suzuki dalam kondisi fisik yang memuaskan.
Saat berpuasa, asupan air sangat penting. Air memungkinkan tubuh untuk lebih menghemat cadangannya.
Kasus puasa sukarela yang tidak biasa tercatat di Odessa. Seorang wanita yang sangat kurus dibawa ke departemen khusus di salah satu rumah sakit. Ternyata dia kelaparan selama tiga bulan dengan niat bunuh diri, setelah kehilangan 60% dari berat badannya selama ini. Wanita itu selamat.
Pada tahun 1973, periode puasa yang tampaknya fantastis untuk dua wanita dijelaskan, terdaftar di salah satu institusi medis di kota Glasgow. Keduanya beratnya lebih dari 100 kg, dan untuk menormalkan seseorang harus berpuasa selama 236 hari, dan yang lainnya selama 249 hari.
Berapa lama seseorang bisa pergi tanpa minum? Studi yang dilakukan oleh ahli fisiologi Amerika E.F. Adolf menunjukkan bahwa durasi maksimum tinggal seseorang tanpa air sangat tergantung pada suhu lingkungan dan mode aktivitas fisik. Jadi, misalnya, saat istirahat di tempat teduh, pada suhu 16-23 ° C, seseorang tidak boleh minum selama 10 hari. Pada suhu udara 26°C, periode ini dikurangi menjadi 9 hari, pada 29°C - hingga 7, pada 33°C - hingga 5, pada 36°C - hari. Akhirnya, pada suhu udara 39 ° C saat istirahat, seseorang tidak dapat minum selama tidak lebih dari 2 hari.
Tentu saja, dengan kerja fisik, semua istilah ini dikurangi.
Setelah gempa bumi di Mexico City pada tahun 1985, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun ditemukan di bawah reruntuhan sebuah bangunan, yang belum makan atau minum apa pun selama 13 hari dan, bagaimanapun, tetap hidup.
Pada Februari 1947, seorang pria berusia 53 tahun ditemukan di Frunze. Setelah menerima cedera kepala, dia tidak memiliki makanan atau air selama 20 hari di sebuah ruangan tanpa pemanas yang ditinggalkan. Pada saat ditemukan, dia tidak menunjukkan pernapasan dan tidak merasakan denyut nadi. Satu-satunya tanda yang jelas menunjukkan kelangsungan hidup korban. Ada perubahan warna pada alas kuku saat ditekan. Dan keesokan harinya dia bisa berbicara.
3. Cadangan kemampuan fisik seseorang.
Latihan fisik dan olahraga adalah stimulan paling kuat yang memastikan pengembangan kemampuan tubuh manusia. Mereka juga memungkinkan untuk secara objektif mempelajari sisi terpenting dari karakteristik fungsional tubuh kita - sumber daya motoriknya.
Menurut Akademisi N. M. Amosov, margin keselamatan "konstruksi" seseorang memiliki koefisien sekitar 10, yaitu, organ dan sistem manusia dapat menahan tekanan dan melakukan beban yang sekitar 10 kali lebih besar daripada dalam kehidupan biasa. Olahraga teratur memungkinkan Anda untuk mengaktifkan cadangan yang tidak aktif.
Kemampuan cadangan utama tubuh manusia ditunjukkan pada Tabel 3.
Ketika ahli bakteriologi terkenal Louis Pasteur menderita pendarahan otak akibat kerja mental jangka panjang yang intens, ia tidak menghentikan aktivitas ilmiahnya yang aktif, ia mulai menggabungkannya dengan rejimen ketat latihan fisik reguler, yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan. di dalam. Setelah stroke, dia hidup selama 30 tahun lagi dan selama tahun-tahun inilah dia membuat penemuannya yang paling signifikan. Pada otopsi, ternyata setelah pendarahan dan sampai kematiannya, Louis Pasteur memiliki korteks yang berfungsi normal hanya satu belahan otak. Latihan fisik membantu ilmuwan menggunakan cadangan jaringan otak yang diawetkan dengan efisiensi maksimum.
Mari kita ingat N. A. Morozov, seorang anggota Narodnaya Volya, yang selama 25 tahun, menjadi tahanan benteng Shlisselburg, menderita TBC, penyakit kudis, rematik di dalamnya dan, bagaimanapun, hidup selama 93 tahun. Dia dirawat tanpa obat-obatan, tanpa vitamin - dengan sikap berkemauan keras, berjalan cepat di sekitar sel dan menari.
Kemampuan fisik yang sangat serius dikembangkan dengan latihan yoga khusus. Jadi, misalnya, di tahun 60-an. dari abad terakhir di Bombay, yogi Jad menunjukkan kepada ilmuwan Bulgaria Profesor Georgy Lozadov kemampuannya untuk mengangkat tubuh ke ketinggian dengan upaya mental. Sebenarnya, tidak ada yang supernatural di sini dan tidak, apalagi, ada upaya mental. Judd hanya belajar melakukan latihan yang sangat sulit untuk membuat semacam lompatan ke udara dengan mengontraksikan otot-otot tulang belakang secara instan dengan meluruskan tubuh yang hampir bersamaan.
Banyak lagi contoh yang dapat dikutip yang menunjukkan kesempurnaan luar biasa yang dapat dicapai seseorang dalam mengendalikan tubuhnya.
Pada abad terakhir, Harry Houdini memenangkan ketenaran luas. Dia mengembangkan fleksibilitas yang luar biasa, berkat itu dia secara terbuka mendemonstrasikan pelepasan borgol yang dikenakan padanya dalam beberapa detik. Apalagi, dia melakukan ini bahkan ketika dia diborgol di tanah atau ditenggelamkan di lubang es, bahkan 3 menit tidak berlalu. bagaimana Houdini, terkubur hidup-hidup atau tenggelam, merangkak keluar dari tanah seperti tahi lalat, atau, seperti anjing laut, muncul dari air es dan membungkuk kepada publik yang mengagumi, melambaikan borgol yang telah dia ambil dari pergelangan tangannya. Pria ini, karena mobilitas persendiannya yang luar biasa, tidak dapat diikat sama sekali dengan tali dan rantai apa pun.
Pemain sirkus Amerika Willard menunjukkan kepada publik sebuah fenomena yang bahkan lebih menakjubkan: dalam beberapa menit ia menambah tinggi badannya sekitar 20 cm kurva tulang belakang dan karena inilah ia menjadi lebih tinggi untuk beberapa waktu dengan seluruh kepala.
Pelari maraton menunjukkan daya tahan khusus. Selain itu, orang-orang dari berbagai usia terlibat dalam lari maraton.
Dalam literatur, Philippides, pelari terbaik dari tentara Yunani kuno, sering dikenang, yang berlari pada tahun 490 SM. e. jarak dari Marathon ke Athena (42 km 195 m), untuk melaporkan kemenangan Persia atas Yunani, dan langsung mati. Menurut sumber lain, sebelum pertempuran, Philippides "berlari" melalui celah gunung ke Sparta untuk meminta bantuan sekutu, dan pada saat yang sama berlari lebih dari 200 km dalam dua hari. Mempertimbangkan bahwa setelah "joging" seperti itu, pembawa pesan mengambil bagian dalam pertempuran terkenal di Dataran Marathon, orang hanya dapat terkejut dengan daya tahan orang ini. Orang India - perwakilan suku Tarahumara ("kaki cepat") dibedakan oleh daya tahan khusus. Literatur menggambarkan sebuah kasus ketika Tarahumara yang berusia sembilan belas tahun membawa paket seberat empat puluh lima kilogram menempuh jarak 120 km dalam 70 jam. Anggota sukunya, membawa surat penting, menempuh jarak 600 km dalam lima hari.
Tetapi tidak hanya orang India yang menunjukkan pertunjukan fisik yang tampaknya supranatural. Pada tahun 70-an abad ke-19. Dokter Swiss Felix-Schenk membuat eksperimen semacam itu pada dirinya sendiri. Dia tidak tidur selama tiga hari berturut-turut. Di siang hari, ia terus berjalan dan melakukan senam. Selama dua malam ia melakukan penyeberangan sejauh 30 kilometer dengan berjalan kaki dengan kecepatan rata-rata 4 km/jam, dan pada suatu malam ia mengangkat batu seberat 46 kg di atas kepalanya sebanyak 200 kali. Alhasil, meski nutrisinya normal, berat badannya turun 2 kg.
Dan cadangan apa yang dimiliki oleh kekuatan fisik tubuh manusia? Juara gulat dunia ganda Ivan Poddubny adalah orang kuat yang luar biasa. Tetapi, menurut pernyataannya sendiri, ayahnya, Maxim Poddubny, memiliki kekuatan yang bahkan lebih besar: dia dengan mudah mengambil dua tas seberat lima pon di pundaknya, mengangkat seluruh tumpukan jerami dengan garpu rumput, memanjakan diri, menghentikan gerobak apa pun, meraihnya dengan garpu. roda, menjatuhkannya dengan tanduk banteng yang besar dan kuat.
Adik Poddubny, Mitrofan, juga kuat, yang entah bagaimana menarik seekor lembu seberat 18 pon dari lubang, dan suatu kali di Tula menghibur penonton dengan memegang panggung dengan orkestra di pundaknya yang memainkan "Banyak Tahun."
Pahlawan Rusia lainnya - atlet Yakub Chekhovskaya pada tahun 1913 di Petrograd membawa 6 tentara dalam lingkaran dengan satu tangan. Sebuah platform dipasang di dadanya, di mana tiga truk dengan publik melaju.
Power juggler kontemporer kami, Valentin Dikul, dengan bebas melakukan juggling dengan kettlebell seberat 80 kilogram dan memegang "Volga" di pundaknya (dinamometer menunjukkan beban di bahu atlet adalah 1570 kg). Yang paling menakjubkan adalah Dikul menjadi power juggler 7 tahun setelah cedera parah, yang biasanya membuat orang cacat seumur hidup. Pada tahun 1961, bertindak sebagai akrobat udara, Dikul jatuh di sirkus dari ketinggian dan menerima fraktur kompresi tulang belakang di daerah lumbar. Akibatnya, tubuh bagian bawah dan kaki lumpuh. Dikul butuh tiga setengah tahun latihan keras dengan simulator khusus, dikombinasikan dengan pijatan sendiri, untuk mengambil langkah pertama pada kakinya yang sebelumnya lumpuh, dan satu tahun lagi untuk sepenuhnya memulihkan gerakan.
4. Cadangan mental tubuh manusia.
Fisiologis telah menetapkan bahwa seseorang hanya dapat menghabiskan 70% energi ototnya dengan kemauan keras, dan 30% sisanya adalah cadangan jika terjadi keadaan darurat. Mari kita ambil contoh.
Suatu ketika seorang pilot kutub, ketika sedang memperbaiki alat skinya di pesawat yang mendarat di atas gumpalan es yang terapung, merasakan sentakan di bahunya. Berpikir bahwa rekannya sedang bercanda, pilot itu melambaikan tangan: "Jangan mengganggu pekerjaan." Dorongan itu diulangi lagi, dan kemudian, berbalik, pria itu ngeri: di depannya berdiri beruang kutub besar. Dalam sekejap, pilot menemukan dirinya berada di sayap pesawatnya dan mulai meminta bantuan. Penjelajah kutub yang berlari membunuh binatang itu. "Bagaimana kamu bisa naik sayap?" - tanya pilot. "Melompat," jawabnya. Sulit dipercaya. Selama lompatan kedua, pilot tidak dapat mengatasi bahkan setengah dari jarak ini. Ternyata dalam kondisi bahaya maut, ia mengambil ketinggian mendekati rekor dunia.
Contoh menarik dijelaskan dalam buku X. Lindemann "Pelatihan autogenous": "Selama perbaikan limusin Amerika yang berat, seorang pemuda jatuh di bawahnya dan dihancurkan ke tanah. Ayah korban, mengetahui berapa berat mobil itu, berlari setelah dongkrak. "Ibu seorang pria berlari keluar rumah dan mengangkat tubuh mobil multi-ton dengan tangan di satu sisi sehingga putranya bisa keluar. Ketakutan akan putranya membuka akses ibu ke cadangan darurat kekuatan."
Gairah emosional menajamkan tidak hanya fisik, tetapi juga kemampuan spiritual dan intelektual seseorang.
Ada kasus dengan matematikawan Prancis Evariste Galou. Menjelang kematiannya, karena terluka parah dalam duel, ia membuat penemuan matematika yang brilian.
Emosi positif adalah penyembuh universal untuk banyak penyakit.
Berita menyebar ke seluruh dunia tentang penyembuhan diri yang luar biasa dari penulis terkenal Amerika Norman Cavins dari cacat parah kolagenosis dengan ankylosing spondylitis (proses penghancuran jaringan ikat tulang belakang). Dokter memperkirakan peluangnya untuk sembuh total adalah 1:500. Namun Norman Cousins berhasil memanfaatkan kesempatan yang tidak berarti ini. Dia lebih suka terapi tawa daripada semua obat-obatan dan memesan komedi terlucu untuk dirinya sendiri. Setelah setiap sesi tersebut, rasa sakitnya berkurang setidaknya sedikit.
Dan ini adalah contoh lain. Pablo Casals, seorang musisi berusia 90 tahun dari Puerto Rico, menderita rheumatoid arthritis yang parah, di mana ia tidak dapat berdiri atau bergerak tanpa bantuan. Satu-satunya obatnya adalah memainkan karya piano dari komposer favoritnya - Bach dan Brahms, setelah itu tidak ada jejak kekakuan dan imobilitas pada persendian selama beberapa jam. Casals meninggal pada tahun 1973 pada usia 96, memberikan konser sampai hari-hari terakhirnya.
Setiap orang menghabiskan sepertiga hidupnya dalam mimpi. Berapa lama seseorang bisa tetap terjaga sepenuhnya?
"Catatan" insomnia di antara pria adalah milik Randy Gardner Meksiko - 264 jam Dan di antara wanita - penduduk kota Ciudaddel Cabo di Amerika Selatan: dia tidak tidur lima menit hingga 282 jam!
Nah, apa saja "catatan" seseorang di bidang durasi tidur nyenyak maksimal?
Selama lebih dari 20 tahun, IP Pavlov mengamati pasien - petani Altai Kachalkin, yang selama ini dalam keadaan mati rasa dan imobilitas yang konstan, tetapi mendengar semua yang terjadi di sekitarnya. Cara yang menarik, dengan bantuan IP Pavlov membangunkan pasiennya. Pada pukul 3 pagi, ketika ada keheningan di kota, dia diam-diam mendekati tempat tidur Kachalkin dan berbisik: "Bangun!" Dan Kachalkin bangkit, sehingga ketiduran sejak penobatan Nicholas II ke takhta Rusia hingga perang saudara.
Nadezhda Artemievna Lebedin dari desa Mogilev, wilayah Dnepropetrovsk, menghabiskan hampir 20 tahun dalam mimpi lesu. Dia tertidur pada tahun 1954 pada usia 33 selama penyakit ensefalitis subkortikal. Pada 1974, ibu Nadezhda meninggal. "Ucapkan selamat tinggal pada ibumu," kata mereka padanya. Wanita yang sakit, terguncang oleh berita itu, berteriak dan bangun.
Selain tidur dan terjaga, seseorang masih bisa berada dalam semacam keadaan peralihan, dalam keadaan ini tubuh manusia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Orientalis terkenal Yu.N. Roerich mengamati apa yang disebut "yogi lari" di Tibet. Dalam keadaan khusus, mereka berlari di sepanjang jalur pegunungan yang sempit lebih dari 200 km dalam satu malam. Terlebih lagi, jika "yoga lari" seperti itu dihentikan, dibawa keluar dari semacam "trance", maka ia tidak akan lagi dapat menyelesaikan lari maratonnya di medan kasar yang sulit.
Rahasia perendaman dalam keadaan ini adalah kemampuan untuk mengendurkan semua otot tubuh sebanyak mungkin, untuk mengontrol tonus otot. Untuk membentuk keadaan seperti mimpi dalam diri sendiri, yoga menggunakan "pose mati" atau shavasana.
Banyak ilmuwan mencatat bahwa mengelola keadaan pikiran seseorang adalah masalah yang cukup dapat diakses oleh siapa saja yang serius bercita-cita untuk orang ini.
Sangat menarik untuk dicatat bahwa K. E. Tsiolkovsky dalam brosurnya "Nirvana" juga merekomendasikan, seperti para yogi, untuk terjun ke dalam keadaan terputusnya hubungan dengan dunia luar untuk memperoleh ketenangan pikiran.
Masalah ini dipelajari secara lebih rinci oleh penulis pelatihan autogen, ilmuwan Jerman awal abad terakhir, I. Schultz. Dia mengembangkan pelatihan autogenik tingkat tertinggi - pengobatan nirwana, atau nirvanoterapi. Latihan tahap ini dilakukan dengan latar belakang perendaman diri maksimum, atau self-hypnosis, di mana ada penyempitan kesadaran yang tajam dan tidak ada reaksi terhadap rangsangan eksternal.
Sebagai hasil dari perendaman diri, seseorang dapat belajar melihat mimpi dari konten yang diberikan.
Kemampuan visualisasi yang jelas, misalnya, didasarkan pada ingatan fenomenal seorang reporter dari salah satu surat kabar Moskow, yang sempat diamati oleh Profesor A. R. Luria selama hampir 30 tahun. Dia menghafal tabel 50 digit dalam 2,5-3 menit. dan diingat selama beberapa bulan! Sangat menarik bahwa angka-angka itu mengingatkannya pada gambar-gambar seperti itu: "7m - seorang pria berkumis" 8m - seorang wanita yang sangat gemuk, dan "87 seorang wanita gemuk dengan seorang pria yang memelintir kumisnya.
Beberapa orang yang menyebut penghitung keajaiban juga menggunakan teknik serupa. Dalam hitungan detik, beberapa dari mereka dapat menghitung dan menentukan, misalnya, hari apa dalam seminggu adalah 13 Oktober, 23 448 723, dll.
Penghitung Urania Diamondi percaya bahwa warna mereka membantunya untuk memiliki angka: 0 - putih, 1 - hitam, 2 - kuning, 3 - merah tua, coklat, 5 - biru, 6 - kuning tua, 7 - biru laut, 8 - abu-abu-biru , 9 - coklat tua. Proses perhitungan disajikan sebagai simfoni warna yang tak ada habisnya.
Ini hanya beberapa kemungkinan dari jiwa manusia. Banyak dari mereka yang bisa dilatih. Ada latihan khusus untuk ini.
Bagian II. Studi praktis tentang cadangan tubuh manusia
1. Penentuan kondisi fisik seseorang.
Objektif. Menentukan karakteristik fisik dasar seseorang dan membandingkannya dengan nilai optimal, sehingga mengidentifikasi masalah dan kelemahan yang perlu diperbaiki lebih lanjut.
Metode pertunjukan: subjek melakukan beberapa latihan yang memungkinkan untuk mengidentifikasi kondisi fisiknya saat ini. Hasilnya dimasukkan ke dalam tabel dan dibandingkan dengan kontrol.
Tes dilakukan dua hingga tiga jam setelah makan. Untuk mengukur hasilnya, digunakan stopwatch atau jam tangan dengan jarum detik.
Latihan 1: Ketahanan.
Untuk latihan ini digunakan anak tangga. Satu ditempatkan pada platform yang ditinggikan, kaki bergantian dengan kecepatan empat "langkah" dalam sepuluh detik. Menjaga kecepatan ini, latihan dilakukan selama tiga menit. Setelah jeda tiga puluh detik, denyut nadi diukur, hasilnya dimasukkan ke dalam tabel.
Latihan 2: Mobilitas.
Sebuah tanda dibuat di dinding atau permukaan vertikal lainnya setinggi bahu. Anda harus berdiri dengan membelakangi dia pada jarak yang memungkinkan Anda untuk miring ke depan tanpa gangguan. Kaki ditempatkan selebar bahu. Dari posisi ini, Anda perlu memiringkan dan meluruskan dengan cepat, berbelok ke kanan dan menyentuh tanda secara bersamaan dengan kedua tangan. Condongkan tubuh ke depan lagi dan ulangi ke kiri. Hitung berapa kali Anda dapat menyentuh tanda di dinding dengan cara ini dalam waktu 20 detik.
Latihan 3: Fleksibilitas.
Tes ini membutuhkan pasangan. Anda harus berdiri di kursi, menyatukan kedua kaki dan, tanpa menekuk lutut, condongkan tubuh ke depan serendah mungkin, regangkan tangan. Pasangan harus mengukur jarak dari ujung jari ke tepi kursi (di atas atau di bawah levelnya). Dalam hal ini, perlu untuk tetap dalam posisi ekstrem selama beberapa detik.
Latihan 4: Tekan.
Berbaring telentang dan pegang tangan Anda pada penyangga tetap (tepi bawah kabinet, baterai pemanas sentral, dll.). Tutup kaki Anda dan, tanpa menekuk lutut, angkat ke posisi vertikal, lalu turunkan ke lantai. Catat berapa kali dalam 20 detik Anda dapat menaikkan dan menurunkan kaki Anda.
Latihan 5: Melompat.
Berdiri menyamping ke dinding, rentangkan tangan Anda ke atas dan tandai titik ini di dinding. Letakkan kaki Anda bersama-sama, ambil kapur di tangan Anda dan lompat setinggi mungkin. Buat tanda kedua. Ukur jarak antara tanda dan catat hasilnya.
Lihat hasil pengujian pada tabel evaluasi (Tabel 4) pada lampiran.
Kesimpulan: hasil percobaan menunjukkan bahwa tingkat perkembangan kualitas fisik terutama pada tingkat rata-rata (mendekati batas bawah). Semua kualitas di atas membutuhkan pelatihan. Khususnya indikator rendah dicatat untuk fleksibilitas, hasil untuk kualitas ini bahkan tidak termasuk dalam indikator rata-rata.
2. Pengembangan fleksibilitas.
Tujuan pekerjaan: melalui penggunaan serangkaian latihan khusus untuk mengembangkan kualitas yang diperlukan.
Metode implementasi: setelah sebulan berlatih serangkaian latihan khusus yang mengembangkan fleksibilitas, tes kontrol dilakukan (lihat eksperimen 1). Sebagai hasil dari membandingkan indikator lama dan baru, sebuah kesimpulan dibuat.
Pelatihan fleksibilitas terjadi menggunakan kompleks berikut:
1. Berdiri, kaki terpisah, lengan ke bawah. 1-2 gerakan memutar ke belakang dengan bahu kanan, 3 - 4 - sama dengan kiri, 5 - angkat bahu, tarik kepala ke dalam, 6 - turunkan bahu, 7 - angkat lagi. Semua latihan diulang 6-10 kali.
2. Berdiri, tangan di kastil di depan dada. Gerakan melingkar dengan kuas tertutup ke kiri dan kanan. 10 lingkaran di setiap arah
3. Berdiri, di tangan kiri ada benda kecil (misalnya bola). Angkat tangan kiri ke atas, tekuk, turunkan di belakang kepala, tekuk tangan kanan di belakang punggung dari bawah. Mentransfer item dari tangan kiri ke kanan
4. Berdiri, kaki terpisah, tangan di sabuk. 1-3 - bergantian batang tubuh kenyal ke kaki kanan, ke kiri, ke depan. Saat memiringkan, cobalah menjangkau lantai dengan kuas. Jangan menekuk lutut.
5. Berdiri, kaki terpisah, lengan diturunkan, 1-4 - condong ke depan, gerakan melingkar tubuh ke kiri, 5-6 ke kanan.
6. Berdiri menghadap penyangga, kaki kiri di penyangga, tangan di sabuk. 1-3 - lereng kenyal ke kaki kiri. Ganti kaki. 4-5 - miring ke kaki kanan.
7. Berdiri menyamping ke penyangga, kaki kiri di penyangga, tangan di sabuk. 1-3 - lereng kenyal ke kaki kiri, 4-5 - lereng ke bawah untuk mencapai lantai dengan kuas). Ganti kaki. 6-8 - miring ke kaki kanan, 9-10 - miring ke bawah.
Kesimpulan: Setelah satu bulan latihan harian, tes fleksibilitas dilakukan. (lihat latihan 3, percobaan 1).
Tanpa pelatihan, latihan ini hanya dilakukan 7 kali, setelah sebulan pelatihan, dimungkinkan untuk menyelesaikannya 12 kali, yaitu menunjukkan hasil rata-rata.
Jadi, melalui latihan fisik, dimungkinkan untuk memperluas kemampuan tubuh, fleksibilitas meningkat secara signifikan.
3. Menguasai teknik relaksasi.
Tujuan pekerjaan: untuk mempelajari cara mengendurkan tubuh, menggunakan keadaan serupa, yang dicapai melalui pengembangan teknik yoga ("postur mati", atau shavasana) (Gbr. 1).
Metode eksekusi: posisi awal: berbaring di matras, tumit dan jari kaki menyatu, tangan ditekan ke tubuh.
tahap 1. Tutup mata Anda dan rilekskan seluruh tubuh sementara kepala akan membungkuk ke kiri atau kanan, lengan akan bebas bersandar dengan telapak tangan ke atas, kaus kaki dan tumit kaki akan membubarkan. Relaksasi total harus dikontrol secara mental, mulai dari jari kaki dan turun ke otot-otot terkecil di wajah. tahap ke-2. Dengan latar belakang relaksasi total, tanpa membuka h, coba bayangkan langit yang cerah, biru, dan tak berawan.
tahap ke-3. Bayangkan diri Anda sebagai burung yang terbang tinggi di langit biru jernih tanpa awan ini.
Kesimpulan: Saya berhasil menguasai teknik relaksasi menurut sistem yoga. Penggunaan teknik ini memudahkan untuk memulihkan kekuatan, menebus kekurangan energi fisik dan mental, merasa istirahat, penuh energi, lebih rileks dan seimbang secara mental. Setelah menyelesaikan latihan ini, Anda mengatasi materi pendidikan, ingatan meningkat, konsentrasi perhatian meningkat.
Kesimpulan.
Mempelajari kemampuan tubuh manusia, seseorang sampai pada kesimpulan tentang kekuatannya yang luar biasa, kesempurnaan mekanisme adaptif. Tampaknya luar biasa bahwa sangat kompleks, terdiri dari ratusan miliar sel khusus yang setiap detik membutuhkan "pasokan material" dengan oksigen dan nutrisi, yang secara sensitif bereaksi terhadap fluktuasi kimia lingkungan yang tidak signifikan, tubuh manusia menunjukkan vitalitas yang unik.
Saat ini, lebih dari sebelumnya, seseorang membutuhkan kekuatan dan ketekunan dalam upaya untuk mengatasi yang paling berbahaya dari semua bahaya yang mengancam kesehatan dan keberadaannya - bahaya gaya hidup pasif, di mana alih-alih stimulan alami - latihan dan pengerasan berarti , berbagai pengganti digunakan - perusak langsung tubuh dengan keniscayaan membawa manusia ke degradasi. Bukan kebetulan bahwa di negara-negara maju secara ekonomi penyebab utama kematian saat ini adalah penyakit yang terkait dengan perilaku yang salah yang mengarah ke masalah kesehatan.
Kemampuan manusia sangat luas dan, yang terpenting, dapat dikembangkan melalui pelatihan yang tepat (sistem pengerasan, latihan fisik, penguasaan latihan pernapasan, sistem relaksasi, dll.).
Dan bahkan jika langkah pertama di jalan ini ternyata sulit, 1 perlu diingat nasihat Marcus Aurelius: "Jika ada sesuatu yang sulit bagi Anda, maka jangan berpikir bahwa itu umumnya tidak mungkin bagi seseorang; tetapi pertimbangkan apa mungkin dan karakteristik seseorang, anggap itu dapat diakses oleh diri saya sendiri".
T.E. Tsvetus-Salkhova "TUBUH" DAN "TUBUH" DALAM PENELITIAN BUDAYA
Apa itu "tubuh" dan apa itu "korporalitas"? Definisi makna dasar dari konsep "tubuh". Pembagian tubuh menjadi "internal" dan "eksternal". Definisi konsep "korporalitas". Perbedaan antara konsep "tubuh" dan "tubuh". Analisis perkembangan pemikiran filosofis tentang jasmani manusia. Pertimbangan korporalitas dari sudut yang berbeda dan dari pendekatan yang berbeda (epistemologis, ontologis, fenomenologis, aksiologis, dll) sepanjang sejarah studi budaya.
Kata kunci: tubuh; fisik; fenomena fisik.
Tradisi klasik yang mapan untuk memisahkan budaya dan fisik, membiakkan dunia batin seseorang dan pernyataan eksternalnya sudah ketinggalan zaman. Oleh karena itu, "penemuan tubuh" baru di berbagai bidang pengetahuan empiris dan teoretis menimbulkan tugas pemahaman filosofis dan sosiokulturalnya, membawa teori tubuh manusia ke dalam sistem integral. Para peneliti percaya bahwa saat ini, tidak hanya diperlukan analisis yang berbeda tentang tubuh sebagai objek dan tubuh sebagai subjek, tetapi juga analisis integratif dari totalitas berbagai keadaan, kualitas, dan kemampuannya, yang disatukan dalam konsep korporalitas. Akibatnya, salah satu masalah penelitian utama adalah pertanyaan tentang kemampuan sains modern untuk mengungkap esensi fenomena jasmani manusia.
Kategori korporalitas mulai diperkenalkan, di satu sisi, di bawah pengaruh studi budaya dan semiotika, di mana ditemukan bahwa dalam budaya yang berbeda tubuh dipahami dan dirasakan secara berbeda, di sisi lain, sebagai hasil dari budaya baru. pemahaman tentang konsep "penyakit", "sakit", "organisme" dan lain-lain (ternyata ini bukan keadaan alami tubuh seperti konsep budaya dan mental yang diambil, dibentuk dan dialami oleh seseorang). Semua studi ini membuat perlu untuk memisahkan konsep tubuh dan jasmani, menghubungkan dengan yang terakhir proses yang dipahami dalam janji budaya-semiotik dan psikoteknik. Korporealitas adalah formasi baru, yang dibentuk oleh perilaku, sesuatu yang tanpanya perilaku ini tidak dapat terjadi, itu adalah realisasi skema (konsep) budaya dan semiotik tertentu, dan akhirnya, ini adalah korporalitas, yaitu. mod tubuh
Namun, menurut kami, konsep "tubuh" dan "korporealitas" perlu dipisahkan, karena perbedaannya terjadi dalam studi budaya.
Apa korporealitas berbeda dengan tubuh? Pertama-tama, mereka dibedakan satu sama lain, sehingga dapat dikatakan, dengan ukuran "vitalitas". Dengan "tubuh", sebagai suatu peraturan, mereka berarti, pertama-tama, objek fisik yang tidak memiliki subjektivitas dan tanpa spiritualitas. Berbicara tentang tubuh, yang ada dalam pikiran kita adalah pandangan ilmiah-alam (tubuh sebagai organisme biologis dan fisiologis), atau pandangan estetika, atau, akhirnya, pandangan praktis (pemahaman sehari-hari tentang tubuh). Dalam psikologi, bukan tubuh itu sendiri yang dipertimbangkan, tetapi perubahan tertentu dalam kesadaran yang terkait dengan tubuh, seperti pelanggaran skema, batasan, atau sensasi tubuh.
Keabsahan pembagian definisi ini dikonfirmasi oleh data linguistik historis, yang berasal dari pengalaman tradisi linguistik orang-orang di dunia.
Secara khusus, di masa lalu dalam bahasa Rusia, selain kata "tubuh" yang sekarang umum, yang saat ini mencakup konten yang berbeda, ada kata lain "tel", yang sekarang tidak digunakan. Pertama, sesuai dengan data V.M. De-vishvili dan P.V. Zhogov, menentukan materi tak bernyawa, dan yang kedua - orang yang hidup dan berperasaan. Contoh serupa ditemukan dalam tradisi linguistik lainnya. Jadi, menurut T.M. Buyaka,
BA Mikheev dan V.V. Letunovsky, ada juga dua kata dalam bahasa Jerman: salah satunya menunjukkan tubuh fisik yang mereka "miliki" ("Körper"), yang lain adalah bentuk dinamis di mana seseorang "mengungkapkan dirinya" ("Leib").
Kehadiran konsep “tubuh” dalam budaya, tulis dalam New Philosophical Encyclopedia P.D. Tishchenko, "bersaksi tentang kategorisasi menjadi "eksternal" dan "internal" - apa yang terbuka untuk mata (terungkap) dalam hal-hal dan manusia, dan yang tak terlihat - dunia lain, bidang entitas ideal, dll. " .
Pada gilirannya, postmodernisme modern (M. Foucault, J.L. Nancy, J. Derrida, dll.), seolah-olah dalam logika counterpoint, catat A.P. Ogurtsov, "setelah mengajukan program untuk depersonalisasi subjek, menarik perhatian pada konjugasi sensualitas dan pemikiran, pada korporealitas kesadaran, yang tidak memungkinkan penggunaan oposisi "eksternal-internal" dan menarik afektif aspek keberadaan manusia, terutama seksualitas dan pengaruh negatif (sado-masokisme, kekejaman, dll.)" . “Tubuh tanpa organ,” jelas V.A. Jalan bukanlah objek tubuh, jika ada, maka di sisi lain dari gagasan realitas tubuh yang diterima secara umum, di luar gambar dan skema tubuh sendiri (koordinat spatio-temporal dan topologi), di luar anatomi dan kesatuan psikosomatik. Tetapi apakah mungkin untuk membayangkan: "kebersamaan kesadaran" atau "tubuh-tanpa-organ", "di luar kesatuan anatomi dan psikosomatik"?
Seperti disebutkan di atas, dalam struktur tubuh, komponen internal dan eksternal dapat dibedakan. Komponen internal (ruang hidup internal) diketahui melalui sensasi dan perasaan introseptif. Komponen eksternal (penampilan dan ruang hidup eksternal) tidak hanya dirasakan, dirasakan, tetapi juga terlihat. Sebagian besar penelitian psikologis yang ada dikhususkan secara khusus untuk tubuh yang terlihat dan penampilan sebagai komponen citra "aku".
MM. Bakhtin juga, memilih tubuh bagian dalam dan luar, percaya bahwa "tubuh bagian dalam - tubuh saya sebagai momen kesadaran diri saya - adalah
totalitas sensasi organik internal, kebutuhan dan keinginan, bersatu di sekitar dunia batin.
Dengan demikian, kita sampai pada kesimpulan bahwa jasmani menjadi gambaran kesadaran kita, aspirasi tentang siapa kita sebenarnya. "Kesadaran jasmani", yang membimbing kehidupan seseorang, dapat "memberikannya bentuk yang paling indah (di mata orang lain, diri sendiri, dan juga generasi mendatang yang dapat dijadikan contoh) ... Di sini adalah apa yang saya coba untuk merekonstruksi: pendidikan dan pengembangan beberapa latihan diri, yang tujuannya adalah untuk membangun diri sendiri sebagai ciptaan hidup sendiri.
Manusia mengalami metamorfosis sepanjang hidupnya. Memasuki praktik berorientasi esoteris tubuh, ia terlahir sebagai kelahiran baru. Ia mengembangkan fisik baru (tubuh musisi, penari, karateka, pesenam, dll.), kesadaran baru, kepribadian baru.
Perlu dicatat bahwa konsep "korporalitas" saat ini memiliki jangkauan interpretasi yang sangat luas. Namun, semuanya dalam satu atau lain cara turun untuk menentukan hubungan antara komponen fisik dan mental dalam diri seseorang. Aspek penting dari dualisme jiwa dan tubuh (subjek dan objek) ini sangat mendasar dalam memahami esensi manusia dalam filsafat klasik, dan dalam budaya Barat masih relevan. Tidak mengherankan bahwa kelambanan pertentangan antara jiwa dan tubuh, prinsip-prinsip budaya dan alam, sebagai kutub oposisi yang khas, ternyata melekat dalam ilmu-ilmu modern yang mempelajari masalah manusia.
Namun, pertentangan antara jiwa dan tubuh dalam situasi sosial budaya saat ini tidak begitu kategoris seperti di masa lalu. Faktanya adalah bahwa dalam kondisi budaya sekular, pembagian klasik waktu budaya jiwa dan waktu fisik tubuh, perbedaan substansial mereka, telah mengungkapkan ketidakkonsistenannya. Kedua konsep ini telah memperoleh kesetaraan, kedaulatan timbal balik dan menemukan konsensus dalam universalitas korporeal yang dikembangkan.
Refleksi filosofis modern tentang korporalitas cenderung menganggapnya sebagai tipe khusus dari integritas manusia, yang memiliki wujud dan dimensi spasial khusus. Pada saat yang sama, korporalitas dipahami bukan sebagai objek, bukan sebagai jumlah organ, tetapi sebagai formasi khusus - cakrawala pengalaman manusia yang tidak disadari, terus-menerus ada sebelum pemikiran yang pasti. Bidang problematis analisis filosofis modern dari masalah ini mencakup studi tentang batas-batas korporalitas dan tubuh manusia, dialektika tingkat korporalitas eksternal dan internal, kebebasan dan determinisme organisasi tubuh manusia dalam berbagai jenis budaya.
Dalam konteks epistemologis, pengenalan konsep "korporalitas" ke dalam gudang ilmiah memiliki makna metodologis. Faktanya adalah bahwa korporalitas, secara teoritis termasuk dua kutub oposisi biner - jiwa dan tubuh, membentuk satu ruang yang memungkinkan seseorang untuk belajar dalam integritas alami alam.
nye, manifestasi psikologis dan sosial budaya dari esensi manusia. Dengan demikian, "korporalitas" manusia dipahami sebagai tubuh spiritual, yang merupakan hasil dari proses ontogenetik, pertumbuhan pribadi, dan dalam arti luas - perkembangan historis. Dengan kata lain, korporealitas dipanggil untuk mengekspresikan komponen budaya, psikologis individu dan semantik manusia.
Pada kesempatan tersebut, V.P. Zinchenko mencatat: "Untuk membahas cara menghidupkan tubuh dan eksternalisasi, "menghamili" jiwa, ruang "antara" harus dilibatkan, di mana akan ada sesuatu yang akan sama-sama terkait dengan jiwa dan tubuh, tetapi akan tidak menjadi baik atau orang lain. Atau, lebih tepatnya, itu adalah daging dari jiwa dan tubuh. Gerakan hidup setidaknya menjadi perantara antara jiwa dan tubuh. Ruang "antara" ini - ruang berpikir ulang, munculnya makna baru, ruang yang menghubungkan hal-hal yang berlawanan - adalah korporealitas.
Dalam pendekatan fenomenologis, korporalitas sebagai fenomena eksistensial, sebagai tidak dapat dibedakannya prinsip “internal” dan “eksternal” seseorang, menjadi subjek analisis mental oleh E. Husserl, J. Bataille, A. Artaud, S. Beckett , J. Deleuze, M. Merleau-Ponty, J.-P. Sartre, M. Heidegger, M.M. Bakhtin, V.A. Dalam perjalanan, J.-L. Nancy dan penulis lainnya. Elemen penting dari metode fenomenologis adalah perbedaan kualitatif antara menghidupi "tubuh yang hidup" dan "tubuh anatomis"; yang terakhir hanya dapat ditemukan dalam deskripsi fisik murni.
Tetapi di sini juga, fenomena tubuh manusia ditafsirkan dengan cara yang berbeda. E. Husserl memperkuat dan memutlakkan prinsip spiritual, subjektif, perasaan batin "Aku", menugaskan tubuh peran prinsip pasif. M. Merleau-Ponty, sebaliknya, memutlakkan tubuh dan mengubahnya menjadi alam semesta - "tubuh fenomenal", yaitu. jasmani, yang merupakan bentuk transendental yang menghasilkan makna dari dunia.
MM. Bakhtin mencurahkan sejumlah karyanya untuk fenomenologi perasaan tubuh dan pemisahan tubuh "eksternal" dan "internal". Bukti fenomenologis mengungkapkan, menurutnya, tubuh "batin". Untuk J.-P. Sartre dan V.A. Harta jasmani, atau "daging", adalah semacam kelebihan tubuh, yang di dalamnya ia meluas menjadi masalah keinginan yang terpenuhi. “Daging” diaktualisasikan sebagai hasil dari “sentuhan” (J.-P. Sartre) atau “pandangan” (V. A. Podoroga). Dalam pemahaman para penulis ini, korporalitas ("daging") memiliki fungsi, bukan karakteristik anatomis. “Daging bukanlah tubuh, daging adalah “lapisan lem” (Sartre) antara dua tubuh, terbentuk sebagai hasil dari pertukaran sentuhan, seolah-olah dapat menjelma satu daging ke daging lainnya. Daging keluar di permukaan tubuh, atau lebih spesifik lagi, keadaan tubuh saat keluar dari permukaannya sendiri bisa disebut daging.
Untuk perwakilan lain dari pendekatan fenomenologis, A. Artaud, gagasan tentang realitas sebagai citra visibilitas terbalik, tubuh "internal" sebagai citra cermin dari tubuh "eksternal", sangat berharga. Cita-cita hidup adalah pertemuan rahasia tubuh "eksternal" dan "internal", reuni pikiran dan perasaan.
Dari skema beku, cangkang organik, dan mekanisme yang dijelaskan oleh bahasa matematika, korporalitas F. Nietzsche berubah menjadi satu set unik hubungan mikroskopis kekuatan, energi, denyut, di mana setiap elemen terkecil memiliki bidang distribusinya sendiri yang sepenuhnya otonom. , perspektif pertumbuhan tertentu, hukum internal, tidak tunduk pada tujuan eksternal yang seharusnya. Citra korporalitas diberkahi dengan karakteristik aktivitas internal, dinamisme.
Kemajuan paling signifikan dalam memahami korporalitas manusia telah dicapai dalam kerangka pendekatan sosiokultural, yang perwakilannya menganggapnya tidak lebih dari produk perkembangan budaya. Dalam kerangka arah ini, korporalitas dipahami sebagai fenomena sosiokultural, yang didefinisikan sebagai “tubuh manusia yang berubah di bawah pengaruh faktor sosial dan budaya, yang memiliki makna dan makna sosiokultural dan menjalankan fungsi sosiokultural tertentu”.
Faktanya adalah bahwa masuknya "manusia bertubuh" ke dalam ruang sosial budaya membawa konsekuensi signifikan bagi tubuhnya, yang berubah dari fenomena biologis menjadi fenomena sosial budaya, memperoleh, di samping atribut, properti, dan karakteristik yang diberikan secara alami. ditimbulkan oleh pengaruh sosial dan budaya.
Tubuh manusia tunduk pada pengaruh intens objektif dari faktor lingkungan, karakteristik gaya hidup, struktur sosial-ekonomi dan institusi sosial. Dengan demikian, citra seseorang terbentuk dalam struktur ide sehari-hari dan pengetahuan khusus, dengan kata lain, korporalitas.
MEREKA. Bykhovskaya mengidentifikasi tiga hipostasis tubuh manusia: tubuh manusia alami, sosial dan budaya. Di bawah "tubuh alami" dia berarti tubuh biologis yang mematuhi hukum keberadaan, perkembangan dan fungsi organisme hidup. "Tubuh sosial" adalah hasil interaksi organisme manusia yang diberikan secara alami ("tubuh alami") dengan lingkungan sosial. Dan, akhirnya, "tubuh budaya" adalah produk dari pembentukan dan penggunaan yang sesuai secara budaya dari prinsip tubuh seseorang, yang merupakan penyelesaian proses dari "impersonal", prasyarat tubuh alami ke manusia yang tepat, tidak hanya untuk fungsional sosial, tetapi juga untuk pribadi yang korporatalitas.
Serupa dalam karakteristik kualitatif mereka dalam studi korporalitas manusia juga pendekatan budaya-historis, informasi-kulturologis dan nilai.
Konstruksi model korporalitas dalam kerangka pendekatan kultural-historis dapat ditelusuri dalam karya-karya P.D. Tishchenko, P. Freund dan peneliti lainnya. Berbagai tahapan dalam perkembangan masyarakat manusia, menurut para penulis ini, ditandai oleh gagasan, gambaran, dan standar jasmani yang spesifik bagi mereka, yang mencerminkan budaya zaman itu, dan nilai tubuh itu sendiri, dan hubungannya dengan pikiran. . Tentu saja, representasi ilmiah-alam yang paling mencolok dari masalah tubuh adalah fisiologi, tetapi bahkan tentang itu
P. Freund menyebutnya sebagai "dikonstruksi secara sosial", dengan alasan bahwa bentuk konstruksi semacam itu dikaitkan dengan konteks produksi dan konsumsi yang berubah secara historis, dengan hubungan kekuasaan dan dominasi.
Dalam konteks ini, karya-karya A.A. Takho Godi, V.L. Krutkina, V.M. Rozina, A.S. Khomyakova, R.T. Ames. Karya-karya L.P. Kiyashchenko, L.V. Zharova, L.I. Antsiferova. Masalah korporalitas juga menjadi fokus perhatian peneliti pada hubungan antara biologis dan sosial, yang dapat ditelusuri dalam karya-karya Z.K. Boydulov, E. Louis, G.M. Merabshivili, S.G. Piletsky, M. Estreya. Pengalaman tubuh dan ekspresi tubuh mengatur kondisi untuk membedakan antara bahasa tubuh eksternal dan internal.
Dengan demikian, korporealitas manusia adalah sistem informasi yang multidimensi, kreatif, dan integral. Prinsip dasar integritas korporalitas manusia adalah interaksi informasional dari berbagai tingkatannya (internal dan eksternal; biologis, psikologis, sosial dan budaya), yang memungkinkan pemeliharaan korespondensi antara faktor-faktor informasi internal dan eksternal dan mengembangkan kemampuan untuk berdialog antara keadaan tubuh "eksternal" dan "internal". Tanda dan simbol sebagai tanda aspek eksternal dan internal dalam ruang korporatalitas digabungkan menjadi satu struktur bahasa.
Karena hubungan sosial dan budaya sebagian besar diproyeksikan ke layar tubuh fisik,
tubuh manusia mengandung jejak nilai-nilai sosial dan budaya-historis. Dalam kaitan ini, menjadi sangat relevan untuk mengkaji aspek aksiologis korporatalitas dalam kerangka pendekatan penelitian nilai.
Di sini I.M. Bykhovskaya menawarkan studi korporalitas dari sudut pandang makna, dari sudut pandang menganalisis kandungan nilainya. Prasyarat untuk pertimbangan tubuh dan jasmani seperti itu melalui prisma ukuran manusia terkandung dalam karya sosialisasi tubuh oleh M.M. Bakhtin, P. Berger, D. Blacking, M.S. Kagan,
V. L. Krutkin, T. Lukman, M. Moss, H. Plesner, P.D. Tishchenko, A.Sh. Tkhostov, A. Schutz, M. Foucault, E.R. Yarskaya-Smirnova.
Penting untuk mempertimbangkan momen yang ditunjukkan oleh kami, bahwa analisis perkembangan ide-ide filosofis tentang tubuh manusia dalam proses historis dan filosofis menunjukkan ketidakmungkinan untuk mempertimbangkannya secara terpisah dari spiritualitas. Ini hanya menjelaskan fakta bahwa dalam filsafat kategori keberadaan eksternal dan internal seseorang adalah tetap, kesadaran jasmani manusia sebagai nilai tercapai.
LITERATUR
1. Rozin VM. Bagaimana orang bisa memikirkan tubuh manusia, atau Di ambang revolusi antropologis. IK: http://www.antropo-log.ru/doc/persons/rozin/rozin8
2. Psikologi korporalitas / V.P. Zinchenko, T.S. Retribusi. M., 2005. 731 hal.
3. Tishchenko P.D. Tubuh // Ensiklopedia Filsafat Baru: dalam 4 jilid / ed. V.S. Stepina dkk. M. : Pemikiran, 2001. T. 4. 605 hal.
4. Ogurtsov A.P. Tubuh // Ensiklopedia Filsafat Baru: dalam 4 jilid / ed. V.S. Stepina dkk. M. : Pemikiran, 2001. T. 4. 605 hal.
5. Mahal. Tubuh-tanpa-organ // Ensiklopedia Filsafat Baru: dalam 4 jilid / ed. V.S. Stepina dkk. M. : Pemikiran, 2001. T. 4. 605 hal.
6. Bakhtin MM. Estetika kreativitas verbal. M.: Tudung. lit., 1979. 412 hal.
7. Foucault M. Will to Truth: Melampaui Pengetahuan, Kekuasaan dan Seksualitas. Karya dari tahun yang berbeda: per. dari fr. M. : Kastal, 1996. 448 hal.
8. Rumyantsev O. Budaya sebagai tempat dan waktu seseorang // Penciptaan - kreativitas - reproduksi: filosofis dan religius: internasional. membaca
tentang Teori, Sejarah dan Filsafat Kebudayaan No. 15. St. Petersburg. : Eidos, 2003. S. 30-43.
9. Podoroga V A. Fenomenologi tubuh: pengantar antropologi filosofis: bahan kuliah mata kuliah 1992-1994. Gila
Matesh, 1995. 339 hal.
10. Nietzsche F. Kemauan dan kekuatan: pengalaman menilai kembali semua nilai. M. : Buku REEL, 1994. 352 hal.
11. Mikel D.V. Tubuh dalam budaya Barat. Saratov: Nauchnaya kniga, 2000. 171 hal.
12. Bykhovskaya IM. Korporalitas sebagai fenomena sosiokultural // Kulturologi. Abad XX: kamus / bab. ed. S.Ya. Imamat. SPb. : Buku Universitas, 1997. S. 464-467.
13. Jung K.G. Manusia dan simbol-simbolnya. M. : Benang perak, 1998. 368 hal.
Memuat...